DEAL CLOSE atau terjadinya transaksi pembelian adalah salah satu hal yang paling indah di dalam dunia marketing, termasuk internet marketing tentunya.Tapi banyak di antara pebisnis pemula, closing sepertinya jadi sesuatu yang sangat menantang, bahkan mungkin banyak yang merasakan bahwa closing ini susah sekali. Tidak sedikit dari para pebisnis pemula yang turun semangatnya, bahkan akhirnya berhenti jadi pengusaha karena kesulitan closing. Jika ini terjadi pada Anda, coba periksa kembali targeting Anda.
Berbeda halnya dengan para pebisnis kawakan yang sudah sukses. closing sepertinya adalah suatu hal yang biasa buat mereka. Mengapa para pebisnis yang sudah sukses sepertinya gampang sekali melakukan closing atau bicara tentang closing ?
Anda mau tahu rahasianya ?
Hal ini karena mereka sudah melewati proses belajarnya, merasakan kesulitan yang sama dengan para pebisnis pemula, tapi mereka persistent (tekun) mau belajar dari kesalahannya, mau bertanya pada mentor2 yang sudah lebih dulu sukse, dan terus mencoba sampai berhasil.
Setelah mereka melewati proses yang menyakitkan ini, mereka menemukan pola sukses untuk berhasil closing. Pola sukses inilah yang menyederhanakan proses dari mulai awal ketemu prospek calon customer sampai jadi customer (closing).
Mereka sudah menemukan pola sukses itu, melakukan dan membuktikan kehebatannya berkali-kali, melakukan penyempurnaan prosesnya secara kontinyu secara terus-menerus.Karena itulah proses closing seperti mudah saja untuk mereka-mereka ini.
Tugas dan PR Anda sebagai pebisnis pemulalah untuk belajar pola sukses itu dari para pebisnis yang sukses, mencoba dan menerapkannya dalam bisnis Anda, menemukan mana yang bekerja dan mana yang bekerja dalam bisnis Anda.
Karena setiap bisnis itu unik, punya triknya masing-masing, Anda bisa belajar gambaran besarnya, tapi tidak semua hal yang sukses di bisnis yang satu bisa dilakukan dan diterapkan di semua bisnis, pasti ada penyesuaian yang harus Anda lakukan.
Dalam artikel trik bisnis online kali ini saya ingin bercerita tentang salah satu faktor yang sangat penting dalam kesuksesan Anda untuk berhasil menjual produk atau jasa, yaitu pentingnya memilih targeting yang benar.
Dalam teknik berjualan dan copywriting, targeting termasuk hal yang menduduki tempat terhormat dan urutan prioritas tertinggi. Anda boleh tidak bisa copywriting, teknik jualan Anda biasa saja, tapi kalau targetingnya tepat ya closing ganjarannya.
Artikel ini akan secara khusus membahas hubungan dari berbagai karakteristik yang dimiliki berbagai kelompok usia / umur terhadap targeting atau produk-produk yang masing-masing kelompok usia tersebut butuhkan.
Usia atau umur tidak bisa dipungkiri mempengaruhi pemikiran, tingkah laku, dan cara bergaul dari manusia. Anak-anak remaja akan punya pertimbangan dan minat yang berbeda dengan orang dewasa.
Berdasarkan umur kita dapat membagi targeting menjadi beberapa kelompok :
1 . Produk dan jasa untuk semua umur
Ada beberapa produk yang bisa saja dijual untuk semua orang. Barang-barang ini biasanya tipenya adalah kebutuhan. Misalnya : snack atau makanan (beras atau roti).
2 . Kelompok Remaja (13-18 tahun)
Pada sebagian besar platform online , seperti : google Ads dan Facebook melarang targeting kepada anak-anak di bawah usia 18 tahun. Tapi ini tidak menutup kemungkinan untuk menjual kebutuhan kepada anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun. Caranya adalah dengan mengubah target market Anda dan angle / sudut pandang iklan Anda kepada para orang tua mereka. Buatlah orangtua mereka ingin membelikan produk-produk Anda untuk anak-anak mereka.
Remaja adalah masa pencarian identitas diri, menemukan siapa diri saya, apa yang saya suka, apa yang tidak saya suka, apa yang penting untuk saya, apa yang tidak penting. Dinamis, gampang berubah / labil.
Biasanya anak-anak di umur remaja bergantung pada uang saku dari orang tuanya, masih sekolah, cenderung menaruh minat pada hal-hal yang berbau trend (tampil up to date).
Remaja mulai cenderung lebih dekat dengan grup bermainnya (kelompok / geng mainnya) daripada dengan keluarga dan orang tuanya. Mereka sudah mulai mengenal yang namanya “hangout” atau “kongkow”, “ngumpul bareng” teman-temannya. Mereka punya keinginan untuk bisa dianggap keren atau punya status sosial yang tinggi di antara teman-teman sepermainannya. Budaya dan apa yang dianggap keren oleh teman-teman sepermainannya, juga dianggap punya nilai tinggi untuk mereka, bahkan cenderung mereka adopsi, mudah terpengaruh lingkungan. Oleh karena itulah, para orang tua wajib berhati-hati dan waspada dengan siapa anak-anak remajanya bergaul.
Remaja juga cenderung aktif, terlibat berbagai kegiatan. Banyak yang aktif berolahraga atau senang melakukan kegiatan fisik. Banyak juga yang menyukai musik, bermusik dan nonton konser. Kreatif dan pemberontak.
Dari sifat dan karakteristik remaja di atas, berikut ini beberapa produk yang kemungkinan besar cocok untuk remaja : fashion (baju, celana, asesoris, jam tangan, hijab, sepatu, sandal, dan sebagainya) yang mengikuti tren, motor, assesoris motor, games, barang-barang hobi (action figure, custom case, jersey sepakbola, sepatu bola, jersey basket, sepatu basket, merchandise hobi, alat musik (gitar, keyboard), dan sebagainya), gadget, alat-alat elektronik yang hits (kekinian), merchandise manga / anime (sticker, poster, T-shirt, custom case, gantungan kunci, dan lain-lain), barang-barang unik yang trending dan eye catching.
Jika Anda ingin langsung berjualan kepada mereka (anak remaja) penting untuk menentukan harga yang terjangkau uang saku mereka.
Kalau Anda berjualan produk yang berharga cukup tinggi, ada baiknya juga Anda memperhatikan kapan Anda berjualan. Seperti anak-anak, kemampuan keuangan anak-anak remaja cenderung belum tinggi, mereka masih bergantung pada orang tua. Jadi hari-hari besar seperti Natal dan Lebaran, kemungkinan besar adalah waktu panen Anda. Waktu akhir tahun ajaran, akhir semester, saat penerimaan raport, atau awal tahun ajaran baru juga bisa jadi pertimbangan Anda. Karena di waktu-waktu itulah biasanya orang tua membelikan hadiah untuk anak-anak mereka atau mempersiapkan barang-barang baru untuk kebutuhan sekolah. Nah, banyak orang tua yang menanyakan barang apa yang anak-anak mereka inginkan untuk hadiah Natal atau Lebaran, atau jika mereka naik kelas, atau prestasi di sekolahnya bagus. Di sinilah tugas Anda untuk mengedukasi anak-anak remaja tadi untuk mau meminta produk Anda sebagai hadiah mereka.
Anda bisa membuat dua angle (sudut pandang) untuk beriklan, dari sudut pandang si remaja atau dari sudut pandang orang tua.
Contoh – angle remaja : Ingin tampil keren di depan teman kamu, ini dia T-shirt Naruto terbaru, keren habis, dapatkan segera karena barang terbatas.
Contoh – angle orang tua : Bingung memikirkan hadiah terbaik untuk anak remaja Anda ? Ini dia T-shirt Naruto yang sekarang sedang trending. Dijamin anak Anda akan menyukainya.
Lalu di mana anak remaja ini bisa ditemukan ? Anda dapat dengan mudah menemukan mereka di instagram dan youtube. Konten-konten instagram dan youtube yang sangat visual dan beragam, menjadi daya tarik tersendiri. Oleh karena itulah, jika target Anda adalah anak-anak remaja, sering-seringlah berbagi konten di instagram dan youtube. Jangan hanya jualan barang, buatlah konten-konten lain yang mendukung barang jualan Anda. Misalnya : untuk topik sepakbola : Anda bisa berbagi berita terbaru, cuplikan gol-gol, membahas pesepakbola yang sedang populer, atau meme-meme tentang sepakbola.
Untuk barang-barang (merchandise) hobi, penting sekali Anda mem-follow akun-akun yang membahas tentang hobi tersebut atau fans club nya. Contoh : jika topik jualan Anda adalah merchandise anime / manga Naruto carilah akun-akun fans Naruto, follow semua akun-akun fans Naruto tersebut, lalu follow (ikuti) lah juga akun instagram anggota-anggota / follower akun fans Naruto itu. Di instagram saat seseorang memfollow sebuah akun, adalah suatu yang biasa, pemilik akun yang di-follow tadi, balas mem-follow akun yang mem-follow nya atau istilahnya folback (follow back).
Dengan melakukan ini di instagram, Anda secara sengaja membuat kolam (grup prospek calon customer) yang tertarget. Jadi usaha Anda dalam berjualan akan lebih fokus. Di kemudian hari, saat Anda berjualan sebuah merchandise Naruto, misalnya T-Shirt bergambar tokoh Naruto, membuat postingan gambar T-shirt tersebut di instagram, follower Anda yang tertarget tadi (suka Naruto) akan melihatnya. Akan lebih mudah berjualan T-Shirt Naruto ke fans Naruto daripada ke orang yang tidak menyukai Naruto.
Untuk youtube, Anda bisa membuat video mengenai review produk yang Anda jual, atau memakainya saat Anda membuat vlog. Berikan link di mana penonton Anda bisa membeli produk tersebut (toko online Anda) jika mereka menyukainya di bagian deskripsi video.
3 . Kelompok Dewasa Muda (19-24 tahun)
Kelompok dewasa muda biasanya sudah mulai yakin dengan identitas dirinya, sudah mulai memahami kelebihan dan kekurangannya, mengetahui apa yang sebenarnya mereka inginkan, apa yang disukai dan apa yang tidak disukai.
Kelompok ini biasanya masih duduk di bangku kuliah. Ada sebagian yang tidak melanjutkan sekolah dan mulai bekerja. Ada juga yang menjalani kerja paruh waktu, sebagian lainnya ada juga yang berbisnis. Pemikiran orang-orang di kelopok usia ini cenderung lebih dewasa dan bijak dibanding anak remaja.
Sebagian dari kelompok usia ini masih tinggal bersama orang tua mereka, namun sebagian lagi sudah mulai tinggal di tempat lain, rumah kost misalnya.
Mereka sudah mulai bisa berpikir dan melakukan budgeting, mana yang bisa mereka beli, mana yang tidak. Sebagai anak kost mereka mulai berpikir bagaimana mengelola keuangan dengan budget yang ada (uang bulanan).
Kelompok Dewasa muda cenderung juga masih mengikuti tren namun pengaruh lingkungan sudah tidak sebesar waktu remaja. Jadi mungkin mereka masih membeli produk-produk yang sedang trending, tapi jika mereka tidak menyukainya mereka bisa berkata tidak. Cenderung sudah bisa menentukan sikap.
Kegiatan mereka biasanya ada di kampus, kuliah, organisasi, hangout dengan teman-teman, pacaran, ikut komunitas. Sebagian bekerja atau berbisnis.
Jika sudah menyukai atau fans pada suatu hal cenderung setia, tidak lagi berubah-ubah seperti remaja. Misal : fans Persib Bandung yaaa ngefans nya hanya ke Persib di Indonesia, tidak sebentar klub A, sebentar kemudian klub B. Jadi untuk kelompok umur ini barang-barang hobi juga masih relevan. Tim olahraga kesukaan juga bisa jadi acuan dalam memperkirakan kemampuan ekonomi dari para penggemarnya. Walaupun ini belum pasti, tapi berdasarkan pengalaman para pebisnis online di nusantara ini, ternyata ya memang begitu. Para fans / penggemar klub-klub olahraga luar negeri cenderung punya kemampuan ekonomi yang lebih baik daripada penggemar klub-klub olahraga dalam negeri. Kesimpulan ini diambil dari pengalaman berjualan merchandise yang ada kaitannya dengan klub tersebut. Para penggemar klub-klub luar negeri cenderung tidak keberatan dengan harga yang agak mahal untuk sebuah merchandise atau jersey. Anda harus mengeksplore lebih jauh kebiasaan dan adat kebiasaan para supporter dalam negeri untuk bisa berjualan merchandise atau jersey dengan harga yang agak tinggi.
Sudah mulai berhubungan serius dengan lawan jenisnya, pacaran yang lebih serius jika dibandingkan cinta monyet saat remaja. Anda sudah bisa mulai memainkan targeting hadiah untuk valentine untuk pasangan di kelompok ini. Jadi tidak hanya ke orangnya langsung, tapi copywriting nya juga bisa diubah untuk angle yang berbeda. Misal : Buktikan cinta Anda, berikan hadiah terbaik untuk pasangan Anda. Segera belilah produk Z.
Nama almamater dan Jurusan di universitas juga bisa dijadikan cara untuk berjualan. Karena ini juga sebagian dari identitas mereka. “Gue banget”…
Saat ini bermunculan T-Shirt dan Stickers yang ada hubungannya dengan almamater dan jurusan.
Jurusan juga bisa jadi acuan untuk Anda melakukan targeting. Berjualan asesoris fashion unik ke anak-anak design yang memahami nilai artistik dari suatu produk akan berbeda dengan menjualnya ke orang yang awam design. Anda mungkin bisa menetapkan nilai / harga yang lebih tinggi ke orang-orang yang memahami nilai dari suatu produk.
Almamater atau universitas juga bisa Anda gunakan sebagai indikator kemampuan ekonomi dari seseorang. Jika Anda berjualan produk yang harganya cukup tinggi untuk kelompok usia ini, ada baiknya Anda juga memasukkan nama universitas sebagai salah satu kriteria targeting. Ada banyak perguruan tinggi, swasta yang bonafid, yang biasanya uang kuliahnya tinggi. Ini bisa jadi salah satu indikator tebalnya dompet dari para mahasiswanya. Lebih mudah jualan ke orang yang dompetnya tebal daripada ke orang yang dompetnya tipis. Tapi tentu saja Anda harus perhatikan kualitas produk Anda, karena biasanya orang-orang ini juga mengharapkan harga yang dibayar sejalan dengan tingginya kualitas produk.
Aktivitas fisik adalah salah satu hal yang juga sering dilakukan kelompok umur ini. Kondisi tubuh yang prima memungkinkan orang-orang di usia dewasa muda ini menjalankan aktivitas fisik yang menantang. Futsal, sepakbola, basket, yoga, gym, bela diri, skating, running / jogging, bersepeda, diving, hiking, berenang adalah beberapa jenis olahraga yang populer di kelompok usia ini. Jadi tentu saja produk-produk yang ada kaitannya dengan berbagai kegiatan ini bisa jadi pertimbangan untuk Anda untuk menentukan produk yang akan Anda jual.
Anda bisa menemukan kelompok dewasa muda ini di berbagai sosial media, seperti : instagram, facebook, youtube, wa, dan line. Kelompok usia ini cenderung melek sosial media. Jadi berjualan di sosial media juga harus jadi fokus Anda kalau Anda ingin berjualan produk dan jasa untuk orang-orang di kelompok usia ini.
Produk-produk yang bisa Anda jual untuk kelompok usia ini : produk yang sedang nge-trend : fashion, asesoris fashion, gadget, games, barang-barang hobi (jersey, merchandise klub olahraga, merchandise anime, merchandise hobi (star wars, harry potter, minion, disney, dll), action figure), alat musik, peralatan gym, buku, novel, tiket konser, peralatan olahraga, merchandise almamater, dan lain-lain.
4 . Kelompok Dewasa (25-40 tahun)
Kelompok Dewasa ini biasanya cenderung sudah bekerja atau berwiraswasta. Barang-barang atau produk yang mewakili profesi mereka bisa jadi ide untuk berjualan. Seperti ada T-Shirt yang bertuliskan pekerjaan : teacher, engineer, nurse dan lain sebagainya.
Orang-orang di kelompok ini biasanya sudah mandiri dan memiliki penghasilan. Ada studi yang menyampaikan bahwa sebagian besar anggota kelompok usia ini biasanya masuk ke kelompok ekonomi menengah, yang cenderung konsumtif, banyak kebutuhan. Jika Anda bisa berjualan dengan baik, kelompok usia ini adalah target market Anda yang paling menghasilkan.
Orang-orang di kelompok ini ada yang masih kos atau mengontrak rumah, sebagian besar cenderung ingin memiliki properti atau rumah sendiri. Mereka ingin punya rumah dan biasanya yang laku keras adalah rumah dengan ukuran kecil hingga menengah yang cocok untuk keluarga kecil. Apartemen juga laris manis dibeli orang-orang di kelompok umur ini. Di umur-umur 30-40 tahunan, sebagian dari mereka mungkin sudah punya anak kedua atau ketiga dan ada yang mulai berpikir untuk punya rumah yang lebih besar. Jika Anda berjualan properti, buatlah edukasi tentang bagaimana cara memilih rumah yang baik. Tawarkan kepada mereka rumah yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
Karena kemampuan keuangan yang membaik, banyak orang di kelompok ini cenderung punya misi untuk memenuhi mimpi-mimpi yang mereka punya saat mereka masih remaja atau dewasa muda. Motor keren, mobil keren, jalan-jalan ke eropa, gadget terbaru, console tercanggih, laptop tercepat, dan lain sebagainya. Jadi ya banyak hal yang bisa Anda tawarkan kepada kelompok umur ini. Mereka produktif, mereka punya uang, dan punya keinginan.
Para karyawan muda di perkotaan ini juga cenderung punya gaya bergaul yang berbeda, mereka berkumpul, minum, dan makan di tempat yang cenderung lebih bagus daripada saat masih sekolah atau kuliah. Oleh karena itulah di kota-kota besar berjamuran cafe-cafe, kedai, dan restoran.
Kondisi tubuh yang masih bagus, punya uang, dan jiwa muda memungkinkan orang-orang di kelompok ini bertualang. Banyak dari mereka menghabiskan waktu liburannya travelling ke berbagai tempat dan destinasi wisata.
Sebagian dari mereka juga masih ingin jadi lebih sukses dalam pekerjaan dan usaha. Ada yang ingin naik jabatan, ada yang ingin jadi pengusaha, dan ada pula yang ingin lebih sukses lagi usahanya. Bisnis infopreneur juga bisa menarget kelompok umur ini. Banyak dari mereka yang membutuhkan kursus, workshop, e-course, buku-buku pengembangan diri. Ada banyak dari mereka yang melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi.
Untuk status pada umumnya di usia-usia ini sebagian sudah mulai menikah, sebagian masih berpacaran, dan sebagian masih menikmati menjadi single. Untuk yang menikah, banyak hal yang harus dipersiapkan untuk pernikahan, Event Organizer, catering, penginapan, foto pre-wedding, wedding, adalah beberapa hal yang akan mereka perlukan. Jika Anda punya bisnis di bidang EO, catering, dan pernak-pernik wedding (baju pengantin, dekor, fotografi, dan lain sebagainya) ini adalah target market Anda.
Di Facebook Anda bisa mentarget orang-orang yang menyukai Page / Halaman Facebook majalah wedding, atau fotografer wedding. Biasanya orang-orang yang menyukai page dengan topik ini memang sedang mempersiapkan pernikahan.
Bagi yang sudah menikah, mereka biasanya akan memiliki anak untuk pertama kali. Peralatan bayi, makanan bayi, buku-buku mengasuh anak dan perkembangan anak bisa jadi produk untuk orang-orang ini.
Anak-anak mereka tumbuh dan berkembang. Mereka akan membutuhkan pakaian anak-anak, vitamin, makanan bergizi, buku-buku pelajaran untuk anak-anak, dan mainan. Mereka juga akan membutuhkan tempat penitipan anak, taman bermain, kelompok bermain, taman kanak-kanak, dan sekolah untuk anak-anaknya.
Untuk barang-barang hobi memang ga ada matinya, dengan kemampuan keuangannya, sekarang mereka bisa membeli barang-barang hobi yang mereka sukai. Anda tetap bisa menjual produk-produk merchandise, fashion, asesoris, action figure, jersey, games, motor, mobil, asesoris mobil dan motor, dan lain sebagainya. Temukan grup-grupnya di media sosial kenali target market Anda sesuai hobinya.
Di dunia maya, orang-orang di umur ini bisa Anda temukan di hampir semua media sosial. Facebook, Instagram, LINE, WA, Telegram, Youtube, dan lain sebagainya. Anda bisa menemukan target Anda sesuai minat dengan menarget komunitas atau grup-grup di sosial media sesuai dengan topik jualan Anda. Misalnya Anda jualan buku-buku bisnis, temukan target market Anda di grup-grup bisnis facebook, channel / grup bisnis di telegram, dan sebagainya.
5 . Kelompok Dewasa Matang (40-55 tahun)
Saya lebih senang dengan istilah matang ya. Oke untuk usia ini kebutuhannya sudah tidak sebanyak kelompok dewasa. Mayoritas sudah ajeg atau mantap dengan pekerjaan dan kehidupan keluarganya. Ada juga yang sudah mantap memilih untuk single.
Mereka fokus kepada pekerjaan, bisnis, dan keluarganya.
Pada usia ini mereka fokus untuk menaikkan kedudukannya di kantor, membesarkan bisnisnya. Mereka cenderung sudah punya kondisi ekonomi yang mantap.
Untuk properti, biasanya orang-orang di usia ini cenderung ingin memiliki properti baru yang lebih besar untuk mengakomodasi anak-anaknya yang sudah mulai beranjak remaja, butuh kamar dan privasi sendiri-sendiri. Mereka juga ingin bisa memiliki rumah yang sesuai dengan keinginan mereka desainnya, baik eksterior maupun interiornya. Mereka juga mulai berpikir untuk punya rumah lain, sebagai investasi, untuk dijadikan rumah kos atau dikontrakkan.
Kebutuhan akan fashion cenderung tidak seberagam kelompok usia di bawahnya. Mereka cenderung menyukai kepraktisan dan kenyamanan saat dipakai, dan pakaian formal untuk datang ke acara-acara formal, undangan.
Kebutuhan untuk makanan, karena kemampuan keuangan yang baik, mereka biasanya tidak berkeberatan untuk makan di restoran atau cafe. Tapi karena usia, sebagian anggota di kelompok ini mulai mengalami penurunan kondisi tubuh. Banyak yang mulai waspada dengan makanan, dan melakukan diet. Obat-obatan herbal, vitamin, dan obat-obatan untuk kolesterol, diabetes, asam urat mulai sering dikonsumsi. Masalah vitalitas, terutama pria, juga mulai menjadi perhatian untuk usia ini.
Untuk olahraga kelompok usia ini sudah tidak bisa seaktif dulu saat masih muda. Gym, jogging, yoga, renang, tenis, golf, dan bersepeda adalah beberapa olahraga yang masih banyak dilakukan orang-orang di kelompok umur ini.
Untuk kebutuhan anak-anak, mereka cenderung perhatian dengan menyediakan uang untuk anak-anaknya masuk sekolah, uang sekolah, kebutuhan buku-buku pelajaran, les pelajaran, les bahasa, les musik, les beladiri, olahraga, atau kegiatan ekstrakurikuler untuk anak-anaknya. Yang mulai banyak kebutuhannya justru adalah kebutuhan anak-anak.
Pada tahun ini (2018) saat saya menulis artikel ini, banyak orang di kelompok usia ini yang aktif di Facebook dan WA. Di kemudian hari mungkin akan lebih beragam. Jadi jika Anda sebagai internet marketer ingin berjualan produk-produk untuk orang-orang di kelompok usia ini Anda bisa menemukan mereka di Facebook.
Karena kemampuan keuangannya yang sedang dalam puncak, banyak hal yang bisa Anda tawarkan kepada kelompok ini. Kelompok ini cenderung mengedepankan kualitas yang baik dalam memilih produk atau jasa. Style yang mature / dewasa dan anggun jadi pilihan desain dari banyak orang di kelompok ini. Anda bisa menawarkan beragam pilihan barang dan jasa : mulai dari properti, pakaian formal, barang-barang branded, produk-produk investasi, kendaraan, produk pendidikan untuk anak-anaknya (berbagai les dan bimbingan belajar), kebutuhan pendidikan (buku, peralatan tulis, dan sebagainnya). Anda juga masih bisa menawarkan mainan dan kebutuhan anak-anak dengan sudut pandangan, ide hadiah untuk anak-anak mereka. Obat-obatan dan herbal untuk menjaga kesehatan. Barang-barang hobi juga masih bisa Anda tawarkan kepada kelompok ini : barang-barang seni, barang-barang hobi untuk koleksi, peralatan olahraga, sepeda, peralatan gym, dan sebagainya.
6 . Kelompok Seniors (di atas 55 tahun)
Sebenarnya di luar negeri kelompok usia untuk seniors atau manula sudah bergeser ke di atas 60 tahun. Tapi karena yang kita bahas di artikel ini adalah internet marketing dan lokasinya di Indonesia, maka saya mengambil rentang mulai 55 tahun. Banyak perusahaan dan instansi pemerintah yang menerapkan penerapan waktu pensiun 55 tahun.
Di Indonesia, kelompok usia ini cenderung sudah termasuk sulit untuk belajar teknologi dan budaya baru. Banyak di antara mereka tidak terlalu fasih dengan belanja online. Oleh karena itulah, kelompok ini jarang sekali dijadikan target market oleh para internet marketing di Indonesia. Walaupun tidak menutup kemungkinan, ada sebagian orang di kelompok ini juga fasih berbelanja online.
Pada usia ini banyak di antara mereka yang sudah memasuki masa pensiun. Anak-anak mereka biasanya kebanyakan sudah bekerja, berkuliah atau memasuki perguruan tinggi. Bagi yang anak-anaknya sudah bekerja, banyak juga yang sudah menikah. Memiliki satu atau dua orang cucu. Oleh karena anak-anaknya yang sudah mulai punya pekerjaan, mereka cenderung sudah mulai tidak punya tanggungan. Jadi sebagian dari mereka sebenarnya punya uang.
Bagi sebagian dari mereka yang mampu, banyak yang menghabiskan waktu pensiunnya untuk menikmati masa pensiunnya, umroh, naik haji, atau ziarah. Ada juga yang berwisata ke berbagai destinasi wisata.
Sebagian dari mereka juga banyak yang mulai sering mengalami masalah kesehatan. Tidak jarang keluar masuk rumah sakit. Alat-alat bantu kesehatan lumayan laris di kelompok usia ini, seperti tongkat, alat bantu berjalan, kursi roda, dan alat bantu pendengaran.
Untuk aktivitas fisik, kelompok ini cenderung sudah mulai terbatas karena kemampuan fisiknya sudah menurun, jalan, bersepeda, senam kesehatan, tai chi, dan renang adalah beberapa olahraga yang masih sering dilakukan mereka.
Di luar negeri dan baru-baru ini di Indonesia, saya pernah melihat produk T-Shirt yang menyasar pasar kelompok umur ini, contoh : T-Shirt untuk Oldman.
Produk-produk yang bisa jadi alternatif untuk ditawarkan ke kelompok usia ini : paket umroh, paket haji, paket ziarah, paket liburan ke destinasi wisata, obat-obatan atau herbal untuk penyakit degeneratif (kolesterol, asam urat, diabetes, jantung, obat sendi, dan lain sebagainya). Alat-alat bantu kesehatan : kursi roda, tongkat, alat bantu berjalan, alat bantu dengar. Kaos T-Shirt Old Man. Anda bisa juga menawarkan produk seperti : peralatan bayi, mainan, peralatan sekolah dengan sudut pandang (angle) memberi ide untuk mereka dalam memberi hadiah Natal atau Lebaran, atau kenaikan kelas untuk cucu mereka.