Funneling dan Merancang Penawaran Rahasia Sukses Para Digital Marketer

Funneling
Funneling

Apa itu Funneling ???

Mengapa Funneling penting dalam digital marketing ?

“Funneling” memiliki kata dasar dalam bahasa Inggris “funnel”, yang artinya corong dalam bahasa Indonesia.

Funneling bisa diartikan membuat corong.

Mengapa dianalogikan corong, ya karena ternyata memasarkan suatu produk itu prosesnya berbentuk seperti corong.

Tidak percaya ? Oke, mari cek contoh funneling sederhana yang sering kita temui di dalam sebuah toko retail di Mall atau Pusat Perbelanjaan.

Tahap 1 : Orang masuk Mall dan berjalan-jalan melihat-lihat Toko-toko di Mall ( 1000 orang )

Tahap 2 : Orang masuk Toko A dan melihat-lihat produk di toko A (100 orang)

Tahap 3 : Orang melihat-lihat barang di toko & memasukkannya ke keranjang belanja (20 orang)

Tahap 4 : Pengunjung puas belanja lalu pergi ke kasir untuk membayar (misal : 10 orang)

Coba perhatikan gambar di bawah ini :

Funnelling Toko di Mall
Funneling Toko di Mall

Kalau Anda lihat dari sisi jumlah orang di setiap tahap funneling, maka memang bentuknya seperti corong.

Funneling secara sederhana bisa diartikan usaha atau tahapan yang dilakukan untuk mengubah orang-orang yang sama sekali belum mengenal suatu produk / jasa (belum siap membeli) di bagian atas corong (traffic), menjadi pembeli atau customer (di bagian paling bawah).

Proses transformasi dari traffic menjadi pembeli ini dilakukan dengan memanfaatkan berbagai aset yang dimiliki sang marketer / pemasar.

Aset-aset ini memiliki tujuan meningkatkan pengetahuan calon pembeli (target market) sehingga mereka memahami mengapa mereka harus membeli produk utama Anda.

Karena di awal target market Anda bisa jadi belum menyadari mereka punya masalah yang perlu dicarikan solusinya, apalagi mengenal produk Anda yang adalah “salah satu” dari solusi itu.

Selain itu tujuan funneling adalah membuat calon pembeli memahami mengapa produk Anda pantas dihargai tinggi.

Funneling sangat erat hubungannya dengan penawaran.

Di setiap tahapan funneling akan membutuhkan aset dan penawaran yang berbeda.

Lalu bagaimana contoh penerapan funneling dan merancang penawaran di dunia nyata dan di dunia bisnis online (digital marketing) ?

Sebagai contoh dari funneling dan penawaran di dunia nyata, saya  ingin menceritakan pengalaman pribadi saya dalam mengamati sales peralatan dapur yang mengunjungi Ibu saya beberapa waktu lalu.

Beberapa bulan yang lalu, di kompleks perumahan saya ada serombongan anak-anak muda datang dengan mobil lalu berkeliling dari pintu ke pintu.

Di suatu sore yang indah, tiba-tiba bel rumah saya berbunyi. Saya pergi ke pintu gerbang untuk melihat siapa yang datang.

Di gerbang saya menemui seorang pria muda dengan pakaian rapi, setelan kemeja biru dan celana panjang hitam.

Yang pertama kali dia katakan adalah, “Ibunya ada ???” (Perhatikan : targeting Ibu-ibu rumah tangga, dia tidak mau berbicara kepada saya (laki-laki)).

Saya pun membuka pintu, mempersilahkannya masuk, dan memanggil Ibu saya.

Ibu saya pun datang menemui pria muda tersebut dan menanyakan maksud kedatangannya.

Dia menyampaikan bahwa dia adalah karyawan sebuah restoran yang baru akan dibuka di sebuah daerah di kota saya, yang letaknya lumayan jauh dari tempat tinggal saya.

Menurut perkataaannya dia ditugaskan untuk melakukan demo masak, untuk menguji apakah sebuah menu dari restorannya diterima dengan baik oleh calon customer restoran.

Menurut dia menu yang akan dia masakkan dengan gratis adalah ayam crispy dan roti bolu. (Perhatikan : di awal sang sales menawarkan Lead Magnet “akan memasakkan sesuatu secara gratis”)

Ibu saya cukup menyediakan daging ayam mentah saja pada tanggal yang dijanjikan. Pria muda itu akan membawa bahan-bahan lainnya dan peralatan masaknya.

Ibu saya menyetujuinya, “Gratis ini, ga apa-apalah. ” (Perhatikan : situasi psikologis orang yang ditawari Lead Magnet).

Pada hari yang dijanjikan pria muda itu datang lagi, Ibu saya menyediakan daging ayam mentah, dan pria muda itu membawa bahan-bahan lain serta alat masak yang akan dipakai.

Singkat cerita, pria muda itu memasak dan Ibu saya menemaninya. Mereka berdua mengobrol, topik pembicaraannya macam-macam, mulai dari restoran, menu restoran, siapa saja yang mendapat tugas masak, dan lain sebagainya. (Perhatikan : tahapan membangun relasi dan kepercayaan dengan prospek).

Sambil mengobrol pria muda itu mulai mengarahkan pembicaraan ke arah peralatan masak yang dipakainya, dia memperkenalkan segala kelebihan dari alat masak tersebut.

Dia juga pada akhirnya memberikan penawaran yang menarik, seperangkat panci dan alat masak teflon, cukup bayar uang muka Rp 300 ribu, lalu sisanya bisa dicicil setiap bulan Rp 100 ribu rupiah saja (Harganya Rp 1 juta).

Tidak lupa dia pun menyampaikan bahwa ada bonus buku resep beragam masakan yang bisa dimasak dengan memakai peralatan tersebut. (Perhatikan : tahapan berikutnya setelah kepercayaan terbangun lewat “perbuatan baik”, yaitu dengan demonstrasi kehebatan alat, maka selanjutnya barulah penawaran yang menggoda diberikan).

Saya sudah mengingatkan bahwa pria muda itu adalah sales peralatan dapur, dan dia memang punya tujuan ingin berjualan. Harga peralatannya pun menurut saya terlalu mahal.

Tapi Ibu saya sudah tersentuh emosinya, Dia sudah terlanjur simpati dengan si pria muda, mungkin ada pula rasa “tidak enak” kalau tidak membeli, menurut Ibu harganya pun bagus (Perhatikan : targetingnya tepat karena ternyata yang ditarget mampu membeli, ternyata yang ditarget adalah Ibu-ibu yang tinggal di rumah di dekat jalan, bukan yang di gang), dan akhirnya membeli. (Perhatikan : tahap 4 funneling, konversi penjualan).

Hebatnya ternyata yang melakukan pembelian tidak cuma satu orang, beberapa Ibu-ibu tetangga juga sukses tergoda penawaran Sang Pria Muda dan teman-temannya.

Hebat ya ??? Pesan moralnya adalah hati-hati mempersilakan pria muda masuk ke rumah Anda, kalau tidak mau ada pengeluaran tak terduga … ha ha ha

Intinya langkah pertama dalam berjualan dari pintu ke pintu adalah harus bisa masuk ke rumah.

Alasan yang dapat dipakai untuk masuk,  bisa bermacam-macam, apa pun, asal bisa masuk ke rumah.

Begitu seorang sales diijinkan masuk, peluang dia untuk melakukan penjualan sangat besar.

Karena mereka biasanya sudah diajari caranya meyakinkan pembeli.

Alasan yang paling bagus ya menawarkan “kebaikan yang ada kaitannya dengan produk Anda” , dan ingat GRATISSS.

Contoh lain : menawarkan demo sabun pembersih lantai, dengan cara menawarkan layanan “jasa membersihkan kamar mandi gratis”.

Itulah contoh kehebatan funneling dan targeting yang tepat dalam dunia nyata.

Prinsip Funneling ini tidak hanya dapat diterapkan di dunia nyata, tetapi juga di dunia digital marketing.

Caranya sedikit berbeda, tapi pada prinsipnya sama.

Funneling di dunia digital juga memiliki tujuan mengubah orang-orang yang belum mengenal / mengetahui apa-apa tentang produk kita menjadi pembeli.

Nah, bedanya di dunia digital Anda tidak perlu hadir secara fisik di depan calon pembeli Anda.

Anda bisa memanfaatkan berbagai jalan untuk menemui prospek Anda di dunia digital.

Yang paling mudah adalah dengan memanfaatkan teknologi media sosial (Facebook, Instagram, Line, Whatsapp, Telegram, Linkedin, Google+, Path, dan lain-lain.

Anda juga bisa memanfaatkan mesin pencari seperti Google dan yahoo, dengan menarget kata kunci-kata kunci yang biasa digunakan orang-orang yang membutuhkan produk atau jasa Anda.

Anda bisa juga memanfaatkan database yang sudah Anda miliki, seperti dengan teknik email marketing.

Dalam tahapan funneling ini Anda akan memanfaatkan semua aset digital yang Anda punya untuk mengenalkan produk Anda kepada calon customer Anda.

Aset ini bisa dalam bentuk artikel, poodcast, e-book, video book, serangkaian email, e-course, webinar, kupon diskon, buku fisik / produk fisik, dan lain sebagainya.

Aset-aset ini harus Anda rancang sedemikian rupa sehingga mampu mengisi “knowledge gap” atau “perbedaan pengetahuan” dari target market / calon pembeli Anda.

Baca juga :   Apa itu Website, Domain, dan Hosting ? (bagian kedua)

Anda harus memikirkan mana aset yang harus dikeluarkan lebih dahulu, isinya apa, dan selanjutnya aset apa yang akan dimunculkan.

Aset-aset ini harus mampu menjawab semua pertanyaan target market atau calon pembeli Anda.

  • Apa masalah yang mereka sedang hadapi ? Anda perlu meyakinkan bahwa mereka memang punya masalah, contoh : saat ini memasuki era globalisasi, perdagangan bebas, MEA, persaingan tenaga kerja tidak lagi hanya dengan warga negara Indonesia tapi juga dengan tenaga kerja asing. Tapi di samping masalah, mereka juga jadi punya kesempatan bekerja di luar negeri dengan gaji dollar atau euro.
  • Bagaimana alternatif solusinya ? contoh : belajar bahasa Inggris, belajar bahasa Mandarin, dan lain-lain
  • Apa yang harus mereka lakukan ? Beli e-course Belajar Bahasa Inggris dengan Super CEPAT, Ikut kursus X, dan sebagainya

Funneling yang bentuknya corong tadi, juga berfungsi mengkualifikasi atau menyaring calon pembeli Anda.

Dari banyak orang di traffic (pengunjung), menyusut ke orang-orang yang menyadari mereka punya masalah dan ingin tahu solusinya, berkurang lagi jumlahnya menjadi orang-orang yang tahu alternatif solusi dan ingin tahu produk apa saja yang bisa menjadi solusi, sampai ke orang-orang yang memang berniat dan memiliki kemampuan untuk membeli produk utama Anda.

Gambarannya adalah sebagai berikut :

Ilustrasi Funneling
Ilustrasi Funneling

Bersamaan dengan tahapan funneling, Anda memberikan penawaran yang tujuannya membawa diri target market Anda saat ini ke impian mereka (kondisi yang mereka inginkan di masa depan).

Jadi gambarannya adalah seperti ini :

A : posisi target market Anda saat ini (diri mereka sekarang)

B : posisi yang diinginkan target market Anda (diri mereka di masa mendatang, yang lebih baik)

Tugas Anda adalah membawa mereka berjalan dari titik A menuju ke titik B. (customer journey)

Anda membantu mereka bergerak dari titik A ke titik B dengan berbagai aset dan penawaran yang Anda miliki.

Mulai dari konten-konten gratisan Anda, Lead Magnet, Trip wire, sampai core offer (produk utama) Anda akan membuat mereka melangkah, setapak demi setapak sampai ke tujuan.

Berbagai Penawaran Dalam Perjalanan Pelanggan
Berbagai Penawaran Dalam Perjalanan Pelanggan

Di dalam dunia digital marketer, berikut ini salah satu contoh funneling dan offering (penawaran) yang biasa dilakukan :

1  .  Sharing Ilmu Gratis (Reading Magnet)

Tahap ini kadang sering terlewat untuk dibahas. Sharing ilmu ini sering juga dikenal dengan teknik konten marketing.

Konten marketing ini bentuknya adalah sharing tulisan yang isinya informasi tentang tips dan trik yang sifatnya solusi dari sebuah permasalahan yang dihadapi oleh target market Anda / pembaca.

Reading Magnet ini bisa diberikan dalam bentuk artikel panjang di blog atau status di sosial media.

Tujuannya adalah memperluas wawasan dari target market Anda  / orang-orang yang akan Anda prospek untuk menjadi pembeli nantinya.

Agar mereka jadi lebih pintar dan dapat menyelesaikan sendiri beberapa hal yang menjadi permasalahan mereka.

Anda bisa membuatnya dalam tulisan yang isinya :

 – tips dan trik cara untuk melakukan sesuatu (“do it yourself”)

 – studi kasus (hasil eksperimen atau sharing pengalaman)

 – daftar / list hal-hal yang harus mereka lakukan (“DO”) atau tidak boleh dilakukan (“DON’T”),

    atau daftar alat-alat / tools yang bermanfaat untuk mereka (misal : “10 tools gratisan

    paling keren untuk vlogger”)

 – status atau cerita inspiratif / motivasi, bisa berupa : cerita pendek atau quotes

Konten-konten positif ini punya kegunaan lain sebagai cara untuk membangun relasi dan authority Anda di mata target market / prospek Anda.

Sebagai contoh mari kita ilustrasikan, misalnya Anda punya toko olahraga dan ingin berjualan alat-alat Golf yang harganya cukup premium (“mahal”).

Jangan takut berjualan barang dengan harga premium, setiap produk punya jodohnya “pasarnya” sendiri-sendiri.

Jika target marketnya tepat dan cara jualannya juga pas, ya bisa laku.

Untuk alat golf, reading magnetnya bisa banyak hal, Anda bisa sharing berbagai hal tentang golf : apa manfaat golf untuk kesehatan, mengapa harus main golf, manfaat lain bermain golf (misal : bertemu dan menjalin relasi dengan orang-orang kaya, karena golf identik dengan kalangan atas), sharing tips dan trik memilih alat golf yang baik, artikel tentang mengenal peraturan golf, aturan main golf, teknik-teknik golf, mana alat pemukul yang pas disesuaikan dengan jarak ke “hole”, dan lain sebagainya).

Bahan / materi konten marketing di awal ini lebih fokus ke menarik perhatian orang-orang yang merupakan calon prospek Anda bahwa “ADA” lho problem seperti ini, mungkin mereka juga salah satunya.

Jadi tujuan konten marketing di awal adalah membuat mereka sadar bahwa mereka punya / memiliki sebuah masalah yang harus diselesaikan.

Kunci utama di titik ini adalah “MENARIK PERHATIAN”, Anda harus membuat artikel / postingan yang mampu menghentikan gerakan scrolling mata dan tangan audience / pemirsa Anda.

Salah satu triknya adalah dengan menggunakan HEADLINE / Judul yang menggoda atau menggelitik. Gambar yang “WOW” juga bisa jadi salah satu pemicu.

Di tahap awal ini Anda menawarkan solusi-solusi kecil dari permasalahan-permasalahan target market Anda.

Di sini Anda harus punya mindset berbagi, ikhlas, dan tujuannya bukan berjualan.

2 .   Leads Magnet

Di tahap ini biasanya sang digital marketer akan menyebar lead magnet (sesuatu yang gratis yang bisa didapatkan orang dengan menukarkannya dengan data kontak pribadinya, bisa email, no HP, WA, Line, akun twitter, Facebook, atau Instagram).

Dengan mendapatkan kontak digital marketer bisa melakukan pendekatan, berkenalan, berbagi, membangun kepercayaan, dan menawarkan produk di kemudian hari.

Jumlah orang di tahap Leads ini banyak.

Well, karena siapa sih yang tidak suka diberi hadiah gratis ?

Dari sisi audience / pemirsa, orang-orang di tahap ini masih belum aware (sadar) bahwa mereka punya problem.

Tujuan Lead Magnet adalah meningkatkan kesadaran mereka mengenai pentingnya sebuah topik atau masalah.

Orang yang mengambil Lead Magnet biasanya orang yang tersadar, mungkin saat mereka melihat iklan dari si digital marketer, mereka jadi terpikir, “Oh, ini gue banget.” , atau “Oh iya ini terjadi pada saya.”

Isi / konten Lead magnet biasanya memberikan sebagian kecil dari solusi permasalahan itu.

Lead magnet ini akan membuat Leads (orang-orang yang mengambil lead magnet Anda) bergerak sedikit menuju posisi B.

Sebagai ilustrasi yang berhubungan dengan reading magnet di atas “Jual Alat Golf”, Anda bisa membuat lead magnet, misalnya : E-book “Teknik-teknik bermain Golf yang Baik dan Benar” , E-book “Memilih Stik yang Tepat sesuai Jarak ke Hole/Lubang, Video book “Tutorial melakukan Teknik Pukulan “Tee-Shot” yang Baik, dan lain sebagainya.

3  .  Produk Penetrasi / Trip Wire

Di tahap ini orang-orang yang termasuk ke dalam kelompok leads, kemudian akan diberikan konten-konten yang memiliki tujuan mengedukasi mereka mengenai topik yang ada kaitan erat dengan core product (produk jualan yang utama) dari digital marketer.

Awareness (kesadaran) para leads akan ditingkatkan, dari yang hanya tahu masalah, mereka akan diperkenalkan berbagai alternatif solusi yang dapat menjadi solusi dari permasalahan mereka.

Di tahap ini Anda boleh mulai berjualan. Alangkah bagusnya Anda menjual sesuatu yang harganya murah atau terjangkau oleh target market market mereka.

Jadi uangnya seolah-olah tidak terasa / tidak signifikan untuk mereka.

Tujuannya adalah membuat mereka terbiasa belanja dengan Anda. Selain itu meningkatkan kepercayaan mereka terhadap Anda.

Produk penetrasi / trip wire ini harus membawa target market Anda melangkah beberapa langkah lebih jauh dari lead magnet menuju ke tujuan mereka (titik B).

Baca juga :   6 FUNGSI DATABASE UNTUK MEROKETKAN OMZET BISNIS ONLINE ANDA

Jadi trip wire / produk penetrasi harus punya manfaat untuk menyelesaikan sebagian dari masalah target market Anda. Materinya lebih banyak dari Lead Magnet tapi tidak selengkap Produk Utama (CORE OFFER).

Sebagai ilustrasi produk penetrasi / trip wire yang masih berhubungan dengan read magnet dan lead magnet di atas, misalnya : Anda berjualan sebuah Video Course “Bermain Golf yang Baik dan Benar.”

Isinya kompilasi semua tutorial melakukan berbagai “Teknik Golf” dan cara berlatih step by stepnya.

4.    Core Offer (Produk Utama)

Setelah Anda melakukan proses di atas, reading magnet, lead magnet, dan trip wire, tiba saatnya Anda mulai berjualan produk utama Anda yang valuenya paling tinggi.

Jika produk utama Anda punya nilai yang cukup tinggi (harga premium) maka sebaiknya Anda melakukan proses funneling dari awal sampai akhir secara lengkap.

Karena calon pembeli Anda butuh dikenalkan dulu dan diedukasi sehingga memahami mengapa harga produk Anda premium atau tinggi.

Mereka tidak kaget, bahkan memaklumi dan tidak berkeberatan membeli produk dengan harga premium tadi.

Hal itu karena mereka sudah mengenal Anda sebagai penjual, merasakan manfaat konten-konten dari Anda, pernah merasakan pengalaman membeli dari Anda, dan memahami mengapa produk utama Anda itu layak dan pantas berharga premium / tinggi.

Untuk konten marketingnya sendiri di tahap ini Anda boleh mengenalkan produk Anda sebagai solusi permasalahan target market Anda.

Silakan bahas apa keunggulan produk Anda dari kompetitor dan fitur-fitur keren dari produk Anda.

Intinya buat mereka yakin untuk beli produk Anda dengan menjelaskan “WHY” atau alasan mengapa mereka harus memilih produk Anda.

Di tahap ini juga Anda harus menyampaikan penawaran yang menggoda dan membuat mereka kebelet transfer.

Masukkan unsur pain (apa rasa sakit yang akan mereka alami jika tidak beli) dan gain (apa yang akan mereka dapat jika beli produk Anda).

Anda juga bisa memasukkan garansi dan bonus-bonus menarik dalam penawaran Anda.

Selain itu tambahkan unsur scarcecity “langka” dengan membuat penawaran yang time limited misalnya.

Menyambung contoh di awal, di tahap ini Anda bisa menawarkan seperangkat STICK (Alat pemukul) GOLF lengkap.

Core Product harapannya akan dapat membawa target market Anda sampai ke tujuan (titik B = masalah mereka terselesaikan).

5  .  Upsell (Profit Maximizer)

Katakan saja Produk Utama Anda laku, Anda berhasil menjualnya.

Lalu apa ?

Jangan stop sampai di situ, Anda bisa menawarkan produk yang lain sebagai “UPSELL”.

Contoh yang paling sering ditemui : Saat Anda di KFC dan memesan Paket A misalnya, Anda pasti ditawari pelayan minuman, kentang goreng, bahkan CD Agnes Monica.

Kalau kita pakai contoh jualan alat GOLF tadi, di titik ini mungkin Anda bisa menawarkan membership di Lapangan GOLF X, atau jersey (baju, topi, sarung tangan, sepatu) GOLF.

Berikan harga yang lebih murah untuk pembelian sekaligus “BUNDLING”.

Kalau Anda tidak tawarkan, pembeli tidak akan minta ditawarkan atau bertanya, jadi inisiatif harus dari Anda.

Dalam digital marketing, proses UPSELL ini juga bisa berarti mengarahkan pembeli ke funneling (corong penjualan) baru.

Sebagai gambaran, katakanlah Anda punya 3 Core Product yang merupakan alternatif solusi dari target market.

Misalkan untuk Golf tadi, Anda punya core product : STICK GOLF, MEMBERSHIP di LAPANGAN GOLF X, dan WORKSHOP / PELATIHAN GOLF.

Semuanya punya tujuan membantu agar target market Anda bisa bermain golf dengan baik.

Mereka butuh alat GOLF yang bagus, tempat latihan, dan pelatih yang baik untuk bisa meningkatkan kemampuan mereka bermain GOLF.

Masing-masing punya funneling penjualan, tapi di tahap akhir, tidak ada salahnya, bahkan sangat dianjurkan untuk melakukan cross funneling.

Jadi pembeli alat GOLF ditawari membership lapangan golf, pembeli membership lapangan golf ditawari kursus / workshop, dan seterusnya saling bersilangan.

Kapan Anda berhenti menawari ? Jawabannya, sampai si pembeli berhenti membeli he he he.

Di tahap ini pula, jika Anda menjalankan semua tahap dengan baik, Anda bisa memiliki loyal fans.

Jadi bukan tidak mungkin ada orang-orang yang akan rajin membeli produk terbaru dari Anda. Ya, seperti fans para penyanyi terkenal. Saat ada lagu terbaru, fans mereka langsung beli / download lagunya di iTunes atau spotify misalnya.

Oleh karena itu, perlakukan para pembeli Anda dengan spesial dan istimewa karena mereka punya potensi besar menjadi loyal fans Anda.

Anda juga bisa membuat penawaran untuk produk yang ultra premium (spesial dengan harga yang paling tinggi dibanding semua produk Anda yang lain).

Misalnya : Gold atau Platinum Membership atau Grup Mastermind / Inner Circle dengan tawaran berbagai privilege / hak-hak istimewa paling eksklusif.

Akan selalu ada 20 persen orang dari pembeli Anda yang punya uang berlebih dan tidak keberatan untuk membayar harga terpremium itu jika mereka merasa sepadan dengan nilai atau manfaat.

Mereka ini tidak akan bertanya atau meminta produk eksklusif tersebut, jadi tugas Anda membuat produk yang jenisnya seperti ini dan menawarkannya kepada mereka.

6  .  Return Path ( Jalan kembali ke toko Anda)

Return Path adalah titik di mana Anda mengingatkan kembali tentang produk-produk di toko Anda atau memberikan jalan bagi customer Anda, bagaimana caranya dan harus ke mana jika ingin membeli produk Anda yang lain.

Anda bisa membawa / mengingatkan customer Anda untuk membeli produk utama Anda (retargetting).

Atau bisa juga untuk melakukan pembelian ulang untuk produk-produk yang bisa habis.

Bisa juga untuk memberitahu bahwa ada produk lain dari perusahaan Anda yang akan membantu mereka mencapai mimpi mereka (titik akhir / target) dengan lebih cepat, lebih efisien, atau lebih efektif …

Menawarkan produk lain ini berarti membawa customer Anda itu melalui funneling baru untuk produk lain tersebut.

One-Step Funneling

One-Step Funneling / Funneling satu tahap adalah funneling yang tahapnya pendek.

Pendek karena tujuannya jelas jualan dan harga produk yang Anda jual harganya sangat terjangkau.

Punya efek impulsif buying, “Eh itu kalungnya lucu juga ya. Harganya murah. Beli ”

He he he apakah Anda pernah mengalami ini ?

Ya, banyak toko-toko online yang menjual barang / produk nyata “bukan digital seperti : e-book, e-course, dan lain-lain” yang melakukan one step funneling ini.

Funnelingnya tidak panjang. Biasanya hanya pajang foto jualan dan status jualan lalu posting dan beriklan.

Orang-orang yang beli akan langsung diarahkan ke situs toko online, atau dilayani lewat WA / BBM / LINE.

Funneling untuk barang-barang seperti baju, sepatu, tas, asesoris, barang-barang unik, dan barang lain yang tipikalnya sama memang tidak membutuhkan edukasi yang terlalu panjang.

Cukup foto penampakan produk, deskripsi produk, dan harga.

Suka beli, tidak suka ya tidak beli. Sederhana. Tidak Ada penyimpanan database pelanggan.

Two Step Funneling

Di sini tahapannya :

Traffic (pengunjung toko dari berbagai sumber traffic) => Opt in (minta email, nomor kontak WA, PIN BB) => Jualan

Jenis produk yang cocok dijual dengan funneling ini tipikalnya kurang lebih serupa dengan One Step Funneling, harganya terjangkau (murah) dan mengundang impuls buying.

Saya lebih menyarankan funneling tipe two step (dua tahap) daripada yang one step.

Karena mendatangkan pembeli baru itu butuh effort / usaha (untuk mengedukasi, mengenalkan diri Anda dan produk Anda) serta biaya yang lebih besar jika dibandingkan merawat orang yang pernah membeli dari toko Anda.

Baca juga :   3 CIRI-CIRI ANDA AKAN JADI ORANG SUKSES DI MASA DEPAN

Jadi ingat untuk selalu meminta dan menyimpan data pribadi pembeli Anda, bisa nomor WA, PIN BB, atau email.

Karena mereka yang pernah membeli dari Anda, jauh lebih mudah diyakinkan untuk membeli produk lain dari Anda jika dibandingkan orang yang sama sekali belum mengenal Anda.

*** Semakin mahal / premium barang Anda maka Anda akan membutuhkan funneling yang tahapannya semakin banyak, demikian pula halnya aset yang harus Anda keluarkan juga makin banyak,  dan tahapan penawaran pun akan semakin lengkap (Reading Magnet, Lead Magnet, Trip Wire, dan Core Offer)***

Semoga artikel tentang Funneling dan Merancang Penawaran ini bisa menambah wawasan Anda tentang Digital Marketing.

Salam Sukses utuk Anda semua.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

&n

download ebook videobook gratis