Bagaimana cara mencari supplier yang baik ? Mengapa supplier yang baik itu penting ?
Apa itu Supplier ?
Supplier adalah salah satu komponen penting dalam bisnis, apalagi jika Anda masih belum memiliki produk sendiri.
Supplier adalah perusahaan / toko yang memasok produk untuk toko kita.
Terlepas dari seperti apa bentuk bisnis kita, apakah reseller (beli dari supplier, stok, lalu jual lagi)
atau dropshipping (cari customer, kalau ada yang membeli, minta supplier mengirim barang ke customer).
Supplier juga bisa diartikan perusahaan / toko yang memasok bahan baku atau bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi dari suatu pabrik / workshop.
Bahan-bahan baku tersebut kemudian akan digabungkan dan diolah untuk membuat produk baru dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi oleh pabrik / worksop itu.
Istilah supplier juga bisa dipakai kepada para pemasok kebutuhan pendukung / support kantor atau perusahaan. (misal : alat tulis kantor atau merchandise perusahaan).
Jadi supplier memang sangat penting kedudukannya dalam sebuah bisnis.
Mengapa Funneling penting dalam digital marketing ?
“Funneling” memiliki kata dasar dalam bahasa Inggris “funnel”, yang artinya corong dalam bahasa Indonesia.
Funneling bisa diartikan membuat corong.
Mengapa dianalogikan corong, ya karena ternyata memasarkan suatu produk itu prosesnya berbentuk seperti corong.
Tidak percaya ? Oke, mari cek contoh funneling sederhana yang sering kita temui di dalam sebuah toko retail di Mall atau Pusat Perbelanjaan.
Tahap 1 : Orang masuk Mall dan berjalan-jalan melihat-lihat Toko-toko di Mall ( 1000 orang )
Tahap 2 : Orang masuk Toko A dan melihat-lihat produk di toko A (100 orang)
Tahap 3 : Orang melihat-lihat barang di toko & memasukkannya ke keranjang belanja (20 orang)
Tahap 4 : Pengunjung puas belanja lalu pergi ke kasir untuk membayar (misal : 10 orang)
Coba perhatikan gambar di bawah ini :
Kalau Anda lihat dari sisi jumlah orang di setiap tahap funneling, maka memang bentuknya seperti corong.
Funneling secara sederhana bisa diartikan usaha atau tahapan yang dilakukan untuk mengubah orang-orang yang sama sekali belum mengenal suatu produk / jasa (belum siap membeli) di bagian atas corong (traffic), menjadi pembeli atau customer (di bagian paling bawah).
Proses transformasi dari traffic menjadi pembeli ini dilakukan dengan memanfaatkan berbagai aset yang dimiliki sang marketer / pemasar.
Aset-aset ini memiliki tujuan meningkatkan pengetahuan calon pembeli (target market) sehingga mereka memahami mengapa mereka harus membeli produk utama Anda.
Karena di awal target market Anda bisa jadi belum menyadari mereka punya masalah yang perlu dicarikan solusinya, apalagi mengenal produk Anda yang adalah “salah satu” dari solusi itu.
Selain itu tujuan funneling adalah membuat calon pembeli memahami mengapa produk Anda pantas dihargai tinggi.
Funneling sangat erat hubungannya dengan penawaran.
Di setiap tahapan funneling akan membutuhkan aset dan penawaran yang berbeda.
Lalu bagaimana contoh penerapan funneling dan merancang penawaran di dunia nyata dan di dunia bisnis online (digital marketing) ?