Funneling dan Merancang Penawaran Rahasia Sukses Para Digital Marketer

Funneling
Funneling

Apa itu Funneling ???

Mengapa Funneling penting dalam digital marketing ?

“Funneling” memiliki kata dasar dalam bahasa Inggris “funnel”, yang artinya corong dalam bahasa Indonesia.

Funneling bisa diartikan membuat corong.

Mengapa dianalogikan corong, ya karena ternyata memasarkan suatu produk itu prosesnya berbentuk seperti corong.

Tidak percaya ? Oke, mari cek contoh funneling sederhana yang sering kita temui di dalam sebuah toko retail di Mall atau Pusat Perbelanjaan.

Tahap 1 : Orang masuk Mall dan berjalan-jalan melihat-lihat Toko-toko di Mall ( 1000 orang )

Tahap 2 : Orang masuk Toko A dan melihat-lihat produk di toko A (100 orang)

Tahap 3 : Orang melihat-lihat barang di toko & memasukkannya ke keranjang belanja (20 orang)

Tahap 4 : Pengunjung puas belanja lalu pergi ke kasir untuk membayar (misal : 10 orang)

Coba perhatikan gambar di bawah ini :

Funnelling Toko di Mall
Funneling Toko di Mall

Kalau Anda lihat dari sisi jumlah orang di setiap tahap funneling, maka memang bentuknya seperti corong.

Funneling secara sederhana bisa diartikan usaha atau tahapan yang dilakukan untuk mengubah orang-orang yang sama sekali belum mengenal suatu produk / jasa (belum siap membeli) di bagian atas corong (traffic), menjadi pembeli atau customer (di bagian paling bawah).

Proses transformasi dari traffic menjadi pembeli ini dilakukan dengan memanfaatkan berbagai aset yang dimiliki sang marketer / pemasar.

Aset-aset ini memiliki tujuan meningkatkan pengetahuan calon pembeli (target market) sehingga mereka memahami mengapa mereka harus membeli produk utama Anda.

Karena di awal target market Anda bisa jadi belum menyadari mereka punya masalah yang perlu dicarikan solusinya, apalagi mengenal produk Anda yang adalah “salah satu” dari solusi itu.

Selain itu tujuan funneling adalah membuat calon pembeli memahami mengapa produk Anda pantas dihargai tinggi.

Funneling sangat erat hubungannya dengan penawaran.

Di setiap tahapan funneling akan membutuhkan aset dan penawaran yang berbeda.

Lalu bagaimana contoh penerapan funneling dan merancang penawaran di dunia nyata dan di dunia bisnis online (digital marketing) ?

Continue reading