Salah satu fitur yang membuat Instagram begitu memikat generasi milenial dalam bersosial media adalah Instagram Stories. Saking menariknya, Instagram Stories menjadi alat bantu marketing yang powerful untuk mendongkrak omset penjualan bisnis Anda.
Pada dasarnya, Instagram adalah media sosial yang menggunakan gambar-gambar atau foto-foto yang menarik untuk berbagi cerita antarpengguna. Akan tetapi, dalam perkembangannya, Instagram juga bisa menampilkan video dan gabungan beberapa gambar/video sekaligus dalam satu postingan.
Di awal kemunculan Instagram pada tahun 2010, fitur Instagram Stories ini belum ada. Dengan meniru keberhasilan Snapchat dalam menambahkan fitur Stories, maka pada tahun 2016 Instagram mulai memperkenalkan Instagram Storyies pada para penggunanya.
Sejak kemunculan Instagram Stories di tahun 2016, kini Instagram dengan Instagram Stories-nya telah berhasil menggeser jumlah pengguna Snapchat, apalagi sejak Instagram Stories mulai menambahkan fitur-fitur yang mirip Snapchat seperti fitur geolokasi, augmented reality (AR), sticker, dan masih banyak lagi fitur lain yang rupanya sangat memikat hati netizen.
Pada tahun 2017, tercatat pengguna Instagram di Indonesia adalah sekitar 45 juta pengguna aktif. Angka ini tentu akan terus bertambah seiring dengan semakin populernya Instagram sebagai salah satu media sosial yang wajib dimiliki generasi milenial perkotaan di Indonesia saat ini.
Dengan potensi pengguna yang sangat besar dan akan terus bertambah ini, Instagram adalah salah satu media sosial yang layak Anda jadikan sarana marketing bagi bisnis Anda.
Marketing Lewat Instagram Stories
Setidaknya ada 11 alasan mengapa Anda harus menggunakan Instagram Stories sebagai salah satu senjata marketing Anda.
Alasan #1 : Jumlah Pengguna Aktif Yang Tinggi
Dengan jumlah pengguna Instagram sebanyak 800 juta orang di dunia dan 45 juta di Indonesia pada tahun 2017, Anda tidak dapat mengabaikan keberadaan Instagram sebagai salah satu sosial media yang populer saat ini di kalangan milenial.
Alasan #2 : Faktor Keterlihatan Yang Tinggi
Instagram Stories terletak di bagian atas newsfeed Instagram para penggunanya. Itulah sebabnya mengapa Instagram Stories ini sangat powerful, yakni karena apa yang Anda sampaikan di Instagram Stories tidak akan tenggelam dalam algoritma newsfeed Instagram yang mirip dengan algoritma Facebook.
Semakin Anda sering meng-update isi Instagram Stories Anda, semakin Anda akan terlihat oleh para follower Anda.
Alasan #3 : Kekuatan Hashtag / Tagar
Hashtag atau tagar adalah salah satu kekuatan di social media. Hashtag atau tagar adalah kata kunci (keyword) yang diawali dengan tanda pagar (tagar, #) yang berfungsi sebagai penanda suatu pesan di sosial media.
Dengan hashtag seseorang bisa menandai gambar/foto yang ia upload dengan kata kunci tertentu agar mudah ditemukan oleh orang lain di media sosial.
Kekuatan hastag telah digunakan sebagai salah satu trik penjualan lewat Instagram karena Instagram memang memfasilitasi pencarian kata kunci berdasarkan hashtag.
Nah, jika Anda memiliki pesan yang disampaikan lewat Instagram Stories dan Anda beri hashtag dengan pesan tertentu, maka posisi Instagram Stories Anda akan berada di bagian paling atas di hasil pencarian.
Alasan #4 : Bisa Menyertakan Link
Jika akun Instagram Anda sudah memiliki 10.000 follower, maka Anda akan mendapatkan fitur untuk bisa menyertakan link di setiap Instagram Stories yang Anda buat.
Dengan menyertakan link, Anda bisa membuat sebuah promosi untuk mengarahkan para calon pembeli Anda di Instagram untuk meng-klik link tadi untuk kemudian Anda arahkan ke website toko online Anda atau ke landing page produk yang Anda jual.
Fitur link ini sangat bagus dan cocok untuk meningkatkan trafik ke blog, web toko online, atau landing page yang Anda miliki.
Alasan #5 : Membangun Engagement Secara Personal
Sebagai pengguna Instagram, saya pribadi terkadang dibikin kesal oleh akun yang terlalu banyak memposting produk jualannya di postingan newsfeed yang saya miliki. Banyak orang pun demikian, mereka tidak terlalu suka newsfeednya dibebani oleh terlalu banyak posting jualan.
Nah, Instagram Stories bisa Anda jadikan sebagai sarana soft-selling (cara menjual yang halus dan tidak frontal) kepada para follower Anda.
Karena letaknya tidak di newsfeed, maka sebanyak apapun Stories yang Anda buat, tidak akan membebani newsfeed follower-follower Anda.
Lewat Instagram Stories, Anda bisa membangun ikatan emosional dan interaksi (engagement) yang natural dengan para follower Anda.
Selain promosi produk, Anda juga bisa membuat Stories tentang keseharian bisnis Anda, hal-hal yang Anda sukai dan sedang tren, atau apapun yang lebih personal.
Alasan #6 : Menjaga Brand Awareness Bisnis Anda
Pesan yang Anda buat di Instagram Stories bisa bertahan sampai 24 jam dan Anda bisa membuat sebanyak mungkin Stories yang Anda mau.
Semakin sering Stories Anda nampak di bagian atas halaman newsfeed follower Anda, maka brand bisnis Anda akan selalu nampak kepada mereka.
Ini adalah salah satu cara termurah untuk menjaga brand awareness para follower Anda kepada bisnis Anda.
Brand awareness sendiri dapat diartikan sebagai kesadaran para konsumen atau calon konsumen terhadap keberadaan suatu brand atau bisnis.
Alasan #7 : Tidak Perlu Pusing Menentukan Waktu Terbaik Untuk Posting
Jika Anda terbiasa berjualan di Facebook dan juga Instagram menggunakan postingan organik maka Anda harus mampu melihat kapan waktu terbaik Anda posting kepada para follower Anda.
Mengapa demikian? Karena Facebook dan Instagram menerapkan algoritma khusus untuk menampilkan postingan, sehingga tidak serta merta semua follower Anda dapat melihat postingan Anda saat itu juga
Belum lagi masalah waktu online para follower Anda di Instagram. Tidak semua follower Anda akan aktif di Instagram ketika Anda posting, bukan?
Nah, jika Anda memanfaatkan Instagram Stories, Anda tidak perlu pusing lagi menentukan kapan waktu terbaik untuk posting karena Stories yang Anda buat akan bertahan 24 jam. Jadi, semakin sering Anda posting di Insta Stories, akan semakin baik tentunya.
Alasan #8 : Stories Bisa Anda Simpan atau Unduh
Bagi Anda yang sering meng-upload Stories berupa video yang sifatnya insidental atau dadakan, Anda tidak perlu kuatir karena video yang Anda rekam di Insta Story ini bisa Anda simpan juga sebagai koleksi pribadi Anda.
Jika Anda mengaktifkan opsi Save to Gallery, maka setiap konten yang Anda buat di Insta Stories akan otomatis tersimpan di bagian Gallery dari smartphone Anda.
Alasan #9 : Fitur Pilih Target Tayangan
Jika Anda tidak menginginkan tampilan Insta Stories Anda tampil di beberapa follower yang mungkin adalah kompetitor Anda, maka Anda bisa memilih kepada siapa Stories yang Anda buat ini akan tayang.
Alasan #10 : Jangkauan Luas Lewat Iklan Berbayar
Jika follower Anda belum banyak dan hendak memperluas jangkauan Stories yang Anda buat, Anda bisa beriklan di Instagram dan menempatkan iklan Anda di Instagram Stories orang-orang yang menjadi target iklan Anda.
Alasan #11 : Instagram Stories Itu Menyenangkan
Terlepas dari semua keunggulan fitur yang telah disebutkan sebelumnya, ada satu hal yang membuat Instagram Stories layak Anda gunakan, yakni bahwa berbagi cerita atau pesan lewat Instagram Stories sangat menyenangkan.
Lewat Insta Stories, Anda seolah bercerita keseharian kehidupan Anda dan bisnis Anda kepada para follower Anda secara lebih personal.
Oya, bagi Anda yang sedang mencari cara buat meningkatkan follower dan omset jualan Anda di Instagram, ada 3 VideoBook GRATIS bagi Anda.
Klik gambar berikut ini ya.
Tips Meraih Engagement Tinggi Lewat Instagram Stories
Tips #1 : Pahami Follower Anda
Untuk bisa mendapatkan interaksi bahkan penjualan yang tinggi dari follower-follower Anda, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memahami follower Anda.
Setidaknya ada 4 faktor yang harus Anda pahami dari follower Anda, yakni :
- Geografis, menentukan dari mana para pembeli berasal. Faktor geografis ini berkaitan dengan negara, wilayah, ukuran wilayah, kepadatan, dan iklim tempat follower Anda berada.
- Demografis, menentukan siapa orang-orang yang menjadi follower di akun Instagram bisnis Anda. Informasi yang terkait dalam kategori demografis contohnya jenis kelamin, usia, penghasilan, status menikah, agama.
- Psikografis, kategori ini menyoroti minat atau kesukaan (interest) para follower Anda, contohnya kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, minat terhadap sesuatu.
- Perilaku atau Behaviour, terkait dengan kapan dan seberapa sering orang-orang ini aktif, berkomentar, atau membeli kepada Anda. Informasi lain yang terkait dengan perilaku ini antara lain : alasan pembelian, waktu pembelian, frekuensi pembelian, dan loyalitas atau berapa lama mereka menjadi pelanggan Anda.
Dengan memahami follower-follower Anda, maka Anda bisa memahami bagaimana harus membuat postingan yang disukai dan sesuai kebutuhan para follower Anda.
Tips #2 : Pahami Jenis Postingan Yang Banyak Disukai Follower Anda
Nah, setelah memahami siapa follower Anda, langkah selanjutnya adalah membuat postingan Stories yang disukai oleh mereka. Tujuannya adalah mendapatkan interaksi sebanyak mungkin yang berujung pada penjualan.
Beberapa jenis postingan yang bisa Anda buat di Insta Stories antara lain : gambar/foto, tulisan teks, polling atau jajak pendapat, video pendek, dan bahkan siaran langsung (live show).
Jenis postingan tadi bisa Anda tampilkan dengan macam-macam konten, seperti : video tutorial, gambar produk-produk terbaru, tulisan motivasi, polling mengenai produk baru yang hendak Anda launching, dan masih banyak lagi kreasi Stories yang bisa Anda buat sesuai kebutuhan para follower Anda.
Oya, pastikan Anda membuat postingan dengan gaya bahasa yang sesuai dengan target follower Anda.
Misalkan, jika akun Anda mengambil niche (ceruk pasar) pakaian bayi dan anak, serta kebanyakan follower Anda adalah mama-mama muda, maka Anda bisa menyapa mereka dengan panggilan Bunda atau Mom, kira-kira demikian.
Tujuannya adalah agar lebih personal dan lebih bisa mengambil hati follower-follower Anda.
Tips #3 : Jadilah Brand/Bisnis Yang Dekat dan Personal Dengan Follower Anda
Jadilah bagian dari follower-follower Anda. Jadilah lebih dekat dan personal dengan mereka.
Sapa mereka dengan panggilan yang umum di komunitas mereka, misalnya Mom atau Bunda untuk ibu-ibu muda, atau Guys untuk anak-anak muda.
Dengarkan keluh kesah mereka di komentar dan jangan malas untuk sebisa mungkin membalas pertanyaan atau komentar mereka.
Jadilah seperti manusia sesungguhnya, walapun akun Anda adalah akun bisnis.
Semakin Anda bisa dekat dengan follower-follower Anda, semakin mereka akan menganggap Anda adalah bagian dari hidup mereka dan harapannya mereka tidak akan ragu untuk membeli kepada Anda.
Tips #4 : Pahami Kriteria Teknis Yang Disyaratkan Instagram Stories
Sebelum membuat konten, ada baiknya Anda memahami juga syarat teknis gambar / video yang disyaratkan pihak Instagram yang boleh Anda upload di Instagram Stories agar konten yang Anda tampilkan bisa maksimal dalam tampilannya.
Di peraturan Facebook untuk Instagram, disebutkan bahwa ukuran tampilan untuk Instagram Stories haruslah memenuhi syarat dengan ukuran perbandingan 9:16 untuk gambar/foto maupun untuk video yang di-upload ke Instagram Stories. Lengkapnya bisa Anda baca di Video and Image Specifications for Facebook, Instagram and Audience Network.
Tips #5 : Belajar dari Brand Besar atau Selebgram Top
Follow-lah pesaing-pesaing Anda, atau brand besar yang Anda idolakan, bahkan selegram top dunia ataupun Indonesia. Belajarlah dari mereka cara membuat konten yang disukai serta cara mereka berinteraksi dengan para follower-nya.
Amati, tiru, dan sesuaikan hal-hal yang baik yang bisa Anda pelajari dari mereka untuk Anda terapkan di akun Instagram Anda.
Tips #6 : Gunakan Akun Instagram Profil Bisnis
Alihkan akun Instagram bisnis Anda menjadi akun dengan Profil Bisnis. Tujuannya adalah agar nantinya akun ini bisa Anda jadikan media untuk beriklan.
Keuntungan lain dari menggunakan profil Instagram Bisnis adalah Anda akan memiliki wawasan (Insight) mengenai engagement dari follower-follower Anda terhadap postingan Anda, demografis follower Anda, serta geografisnya, dan segudang informasi lain yang pasti akan berguna bagi Anda.
Namun, untuk dapat beralih ke profil bisnis, Anda haruslah memiliki akun Facebook Page dengan nama yang sama dan terkoneksi ke akun Instagram Anda ini.
Jika Anda belum memiliki akun Facebook Page, segeralah buat agar Anda bisa beralih ke akun profil bisnis ini.
Masuk ke bagian Opsi di akun Instagram Anda dan kemudian pilih Switch to Business Profile. Dari situ Anda akan dipandu oleh Instagram untuk menyelesaikan proses peralihan akun ke profil bisnis.
DEMIKIAN, pembahasan mengenai penggunaan Instagram Stories untuk mendongkrak omset penjualan bisnis Anda. Silakan dicoba dahsyatnya berjualan dengan memanfaatkan Instagram Stories sebagai salah satu sarana jualan Anda.
Selamat mencoba!
Psst.. Kalau Anda mau tahu beberapa trik untuk meningkatkan follower dan omset jualan Anda di Instagram, kami punya 3 VIDEOBOOK GRATISSS bagi Anda.
Klik gambar berikut ini!