Ada dua cara mendapatkan trafik atau calon customer dari Facebook, yaitu dengan cara gratisan dan dengan cara berbayar (beriklan di Facebook) .
Cara gratisan atau organik sudah pernah saya bahas di artikel saya yang berjudul GRATIS JUALAN DI FACEBOOK ?? , Jurus Rahasia Cara Jualan di Facebook dengan Akun Personal , dan Strategi Ampuh Berjualan di Facebook dengan Grup Facebook .
Dalam artikel ini saya ingin berbagi mengenai persiapan mental yang harus Anda lakukan saat memutuskan untuk terjun di Facebook Ads atau beriklan di Facebook (berbayar).
Boncos atau Rugi mungkin akan segera jadi kata yang familiar jika Anda memutuskan untuk terjun ke Dunia FACEBOOK ADS / beriklan di Facebook.
Ya, saya tidak mau menakut-nakuti Anda….
Tapi itulah yang banyak dirasakan orang-orang yang baru mulai masuk ke Facebook Ads.
Mereka tergiur ikut-ikutan melakukan Facebook Ads setelah mendengar para “MASTER” di luar sana untung jutaan atau bahkan miliaran Rupiah.
Mereka beli atau ikut training / e-coursenya, lalu melakukan langkah demi langkah sesuai yang diajarkan dalam kursus.
Selamat untuk Anda yang langsung berhasil menjual sesuatu…
Tapi tahukan Anda, banyak yang cerita pengalamannya tidak sesuai cerita sang “MASTER”.
Mereka beriklan sampai jutaan rupiah, namun penjualan yang mereka hasilkan tidak berhasil menutupi biaya iklan.
Alhasil, Mereka bilang, “Iklan saya “BONCOS”.”
Banyak dari antara mereka “mutung”, “pundung”, kesal, dan akhirnya menyerah. Tidak mau melakukan Facebook Ads lagi.
Apa yang berbeda antara Anda dan para Master itu ?
Menurut Anda siapakah yang salah ???
Facebook Ads yang tidak “work” atau cocok dengan bisnis Anda ??? Metode dan langkah-langkah para “MASTER” itu yang jelek ???
Atau Anda yang yang melakukan KESALAHAN ???
Mari kita bahas satu per satu. Facebook Ads tidak “work” atau cocok dengan bisnis Anda ? Ya, bisa jadi, tidak semua bisnis memang cocok dijual lewat Facebook Ads.
Facebook Ads punya karakteristik “MENCIPTAKAN PASAR”,
Facebook Ads akan sangat cocok dipakai untuk menjual produk-produk atau jasa yang dapat menimbulkan impulsif buying.
Contoh : barang-barang unik, fashion, buku, makanan, barang-barang lifestyle.
Saat orang melihat foto atau video promosi Anda, dari yang asalnya tidak ada keinginan, jadi punya keinginan membeli.
Facebook Ads tidak cocok untuk barang-barang yang sifatnya kebutuhan sehari-hari (sembako), peralatan industri, mesin-mesin berat, atau jasa-jasa yang spesifik.
Anda mungkin lebih tepat kalau berjualan di Google, karena sifat google yang menyediakan apa yang dibutuhkan atau dicari orang.
Misal saat Anda butuh guru les Matematika yang tinggal di Bandung, akan lebih pas kalau Anda menjual jasa tersebut di Google.
Metode atau langkah-langkah MASTER jelek ?
Tahukah Anda, tidak ada metode yang punya tingkat keberhasilan 100 persen di dunia Facebook Ads.
Mengapa demikian ? Karena Facebook bukanlah mesin peramal yang punya tingkat kebenaran 100%.
Facebook adalah sebuah platform yang terdiri dari gabungan banyak algoritma pemrograman komputer.
Algoritma pemrograman Facebook ini mampu membuat perhitungan matematika yang mampu menemukan kesamaan-kesamaaan dari karakteristik penggunanya.
Facebook lalu akan mengelompokkan orang-orang ini dan menayangkan iklan Anda.
Algoritma Facebook hanya bisa memperkirakan orang-orang yang punya kecenderungan akan menyukai dan membeli produk Anda.
Masalahnya yang dihadapi Facebook adalah manusia dengan emosi dan keunikan masing-masing.
Orang yang punya minat / interest yang sama, belum tentu akan membeli barang yang sama.
Alasan seseorang untuk membeli atau tidaknya suatu produk, mungkin malah lebih ajaib lagi.
Ada orang yang beli barang hanya karena suka model iklannya.
Di lain pihak, ada orang yang tidak jadi beli hanya karena tidak suka warna background iklannya.
Atau copywriting (kata-kata) di dalam iklannya.
Belum lagi kalau Anda masukkan faktor keuangan, mungkin biasanya orang yang melihat iklan Anda itu beli, tapi saat itu dia sedang tidak ada uang, akhirnya tidak jadi membeli.
Jadi variabel dan faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu iklan luar biasa banyak.
Anda mungkin bisa punya 10 iklan, 8 iklan rugi, 2 iklan berhasil / profit, saat 4 iklan itu Anda scale up niscaya kerugian Anda saat melakukan trial akan tertutup.
Bahkan Anda bisa saja punya keuntungan yang jauh lebih besar dari kerugian Anda.
Jadi kalau begitu, “SAYA YANG SALAH ???”
Kejam, menusuk hati, tapi mungkin itulah kebenarannya.
Mental seorang pemenang, salah satunya adalah mau mengakui kesalahan, lalu introspeksi, dan memperbaikinya.
Pemenang mengambil tanggung jawab saat sesuatu berjalan tidak sesuai harapan. Pecundang menyalahkan orang lain, keadaan, semuanya kecuali dirinya.
Inilah yang jadi pembeda
Ya, jika Facebook Ads Anda boncos. Jangan buru-buru menghakimi Facebook Ads jelek, karena kenyataannya banyak orang yang kaya dari Facebook Ads.
Benahi Mindset Anda dulu dalam beriklan di Facebook. Berikut ini beberapa hal yang harus Anda ingat dan camkan saat memutuskan berjualan di Facebook Ads :
1 . Pelajari step by step beriklan. Lakukan semua step dengan benar.
SUKSES itu TIDAK INSTAN, ada prosesnya.
Untuk mempelajari Facebook Ads butuh investasi waktu, tenaga, dan biaya.
Ini juga akan membutuhkan fokus Anda untuk berlatih, mulai dari mempelajari cara membuat campaign, membuat adset / targeting, membuat ads dan copywriting yang mengundang, melakukan trial, membaca report, mengambil kesimpulan, sampai melakukan scale up.
Semua hal itu punya tantangannya tersendiri.
Selain itu Anda tidak bisa terus-menerus berharap keberuntungan terjadi kepada Anda.
Ada proses dalam menemukan WINNING CAMPAIGN.
CAMPAIGN atau Kampanye itu bukan sesuatu yang dilakukan dalam semalam, tapi adalah sebuah proses yang panjang.
Butuh langkah-langkah yang tepat, “trial and error”, serangkaian pengambilan keputusan yang tepat, dan action yang akurat di dalamnya.
Berikut ini beberapa langkah yang pasti harus Anda lalui untuk menemukan WINNING CAMPAIGN atau iklan yang profit :
– TRIAL (UJI COBA)
Tahap pertama ini pasti akan dilalui oleh siapa pun yang terjun beriklan di Facebook.
Anda akan mengujicobakan berbagai variabel untuk menemukan kombinasi Adset (targeting), Ads (gambar atau video iklan dan copywriting), dan jenis produk yang paling optimal.
Lakukan trial hanya pada satu variabel saja, misalkan target audience (interest), buatlah variabel lainnya seperti umur, lokasi, jenis kelamin, budget, ads, dan copywriting sama.
Hal ini ditujukan agar Anda bisa menemukan mana opsi /pilihan yang terbaik dari satu variabel yang Anda tuju, tidak terpolusi variabel lain.
Contoh :
Anda mau menjual alat fitness “TREADMILL”
Trial pertama Anda adalah ingin mengetahui mana yang performanya lebih bagus, orang yang menyukai / punya interest atau minat “ADIDAS” , “NIKE”, atau “NEW BALANCE”
Hanya tiga interest ini sajalah yang Anda variasikan.
Buatlah semua variabel lain (lokasi, umur, bahasa, budget harian, materi iklan (foto dan video) dan copywritingnya sama.
Agar trialnya adil dan hanya pengaruh interest sajalah yang akan Anda pahami.
Setelah Anda tahu mana minat yang terbaik pengaruhnya, terserah pada budget dan keputusan Anda, apakah ingin melakukan trial untuk variabel yang lainnya atau tidak ?
Jika Anda ingin trial lagi, lakukan prosedur yang sama, ingat “hanya satu variabel” setiap trial.
Lakukan trial sampai Anda menemukan iklan yang menghasilkan profit
(biaya iklan << (lebih kecil) daripada profit).
Di tahap ini saya sarankan Anda untuk menyiapkan mental Anda untuk melihat uang Anda terbakar, alias pengeluaran jauh lebih besar daripada pemasukan.
Siapkan budget tersendiri untuk menemukan iklan yang sukses.
Tahapan uji cobanya bermacam-macam, beberapa contoh kombinasi trial :
– jenis produk tetap, adset (trial) , ads dan copywriting tetap
– jenis produk tetap, adset tetap, ads (trial) , copywriting tetap
– jenis produk tetap, adset tetap, ads tetap, copywriting (trial)
– jenis produk (trial), adset tetap, ads tetap, copywriting tetap
* adset sendiri di dalamnya ada : lokasi, umur, interest (demografi, behaviour/perilaku, minat)
– dan masih banyak lagi variasi trialnya
– Anda boleh lakukan banyak trial bersamaan, tapi ingat untuk membagi-bagi kelompok
trialnya berdasarkan tujuan variabel apa yang mau ditrial.
Saat melakukan trial bersamaan untuk tujuan / variabel yang berbeda,
manfaatkan fitur exclude agar iklan tidak saling tumpang tindih (overlap)
Saat Anda melakukan trial, saran saya jangan lakukan dengan budget full power Anda.
Anda bisa melakukan dengan sebagian kecil budget Anda.
Tapi memang semakin besar budget, semakin cepat Anda menemukan banyak data,
dan dapat segera mengambil kesimpulan.
Setelah ada iklan Anda yang profit, baru silakan naikkan budget (scale up) untuk iklan yang profit itu.
Facebook akan membutuhkan sekitar 4 harian untuk melakukan trial dan memberikan hasil trial yang dapat diandalkan.
Ingat semakin besar budget Anda, semakin banyak data, dan semakin meyakinkan kesimpulan yang bisa Anda ambil.
Anda sebenarnya bisa beriklan mulai dari Rp 10.000 , tapi sekali lagi saya ingatkan semakin kecil budget Anda sedikit data yang Anda dapatkan.
Mana yang bagusnya lebih meyakinkan : Iklan A yang menghasilkan 100 penjualan atau Iklan B yang menghasilkan 10 penjualan ???
Semakin besar budget, semakin besar reach (audience yang melihat iklan), semakin besar kemungkinan terjadi penjualan.
Dari 1000 orang yang melihat iklan, bisa jadi hanya akan ada 1 penjualan.
– Optimasi Iklan
Setelah ada iklan Anda yang profit ada beberapa pilihan langkah yang bisa Anda ambil :
1. Scale up vertical (naikkan budget harian, meningkatkan jumlah jangkauan audience)
2. Scale up horizontal (buat iklan baru dengan audience targeting yang mungkin bisa lebih
bagus performa iklannya)
3. Optimasi iklan (buat iklan baru dengan dasar informasi yang didapat dari trial, dengan tujuan
membuat iklan yang jauh lebih efisien dan efektif serta optimal performanya)
Contohnya : dalam trial, Anda membuat adset dengan target audience yang tinggal di
Indonesia, pria dan wanita, berumur dari 18-45 tahun.
Setelah iklan berjalan selama, katakanlah 4 hari Anda menemukan bahwa konversi penjualan
jauh lebih banyak terjadi pada wanita yang berumur 25-35 tahun.
Dari informasi ini Anda membuat iklan baru berdasarkan kesimpulan dari trial di atas.
Dengan target audience wanita Indonesia yang berumur 25-35 tahun
Lewat iklan baru yang dioptimasi ini, Anda berharap iklan Anda jauh lebih efisien dan efektif
saat menghabiskan biaya iklan, karena hanya fokus menyasar (diperlihatkan) kepada segmen
target yang punya kecenderungan besar membeli produk Anda.
Dalam Facebook, Anda dapat mengatur bagaimana Anda akan di-charge (diminta
membayar) Facebook Ads Anda, bisa saat ada impresi (orang melihat iklan Anda) atau per
tindakan.
Jadi jika iklan Anda fokus dan optimal, logikanya iklan Anda akan lebih hemat,
karena harusnya semakin besar persentasi konversi penjualan Anda (perbandingan antara
orang yang membeli dibandingkan orang yang melihat iklan).
Dengan impresi yang lebih sedikit, iklan Anda sudah menghasilkan penjualan.
Membidik segmen pasar dengan kecenderungan besar membeli produk Anda akan
memungkinkan hal ini dapat terjadi.
Hal ini bisa terjadi jika Anda sudah punya data-data dari trial.
– Custom Audience
Setelah Anda punya pembeli di atas 50 orang. Cobalah membuat Custom Audience.
Custom Audience adalah Audience yang Anda buat sendiri berdasarkan syarat-syarat tertentu
yang Anda tetapkan sendiri.
Beberapa contoh custom audience yang bisa Anda buat di Facebook :
– Upload email / no kontak pembeli Anda untuk bisa membuat custom audience pembeli dari
data Anda di luar Facebook
– Upload data orang-orang yang pernah mengunjungi halaman tertentu di website toko
online Anda, misalnya : halaman thank you (yang muncul setelah orang mengkonfirmasi
transfer / pembayaran), halaman add to cart (yang muncul setelah orang memasukkan data
barang-barang yang mau mereka beli, tapi belum menyelesaikan pembayaran)
Data ini dikumpulkan oleh PIXEL yang Anda letakkan di dalam setiap halaman / event di
website Anda.
Tanpa website dan PIXEL Facebook Anda tidak dapat mengumpulkan data-data ini.
Jadi ingatlah untuk membuat PIXEL dan menginstallnya di semua halaman website Anda.
Sangat penting Anda melatih pembeli / customer Anda untuk mau berbelanja lewat website.
Karena PIXEL hanya dapat terpicu jika ada kunjungan ke halaman website.
Banyak toko online di Indonesia masih WA oriented (menyelesaikan transaksi di WA).
Cobalah buat lead magnet, seperti diskon atau bonus dan hadiah agar pembeli Anda juga
mau menyelesaikan pembelian lewat website.
Selain untuk kepentingan PIXEL, ini juga untuk melatih para pembeli Anda lebih mandiri.
Jika Anda belum punya website toko online, ingatlah untuk meminta data kontak pembeli
Anda seperti email dan no HP aktif (kalau bisa no yang dipakai mendaftar Facebook).
Anda juga bisa membuat custom Audience ini dengan data email dan no HP
(format csv excel).
– Custom Audience juga bisa dibuat dari data orang yang melihat iklan video view Anda.
Misalnya : custom audience yang melihat 80% video Anda.
Custom Audience dapat Anda gunakan untuk melakukan retargetting, mengingatkan
mereka untuk membeli atau membayar.
Seperti yang dilakukan marketplace besar (tokopedia, bukalapak, shoppee) saat Anda masuk
ke deskripsi produk di situs mereka.
Anda terkadang akan sering melihat barang yang Anda lihat di tokopedia atau bukalapak itu
muncul di situs-situs yang Anda kunjungi setelahnya (seperti “menghantui” Anda).
Custom Audience bisa juga digunakan untuk membuat Lookalike Audience atau Audience
yang serupa dengan “custom audience Anda”.
– Lookalike Audience
Anda bisa membuat Audience yang punya karakteristik mirip dengan custom Audience
Anda. Misal : custom Audience para pembeli Anda.
Lewat fitur ini Anda dapat membuat Facebook menarget orang-orang yang mirip dengan
para pembeli Anda, yang logikanya punya kecenderungan perilaku yang mirip dengan para
pembeli Anda. Yaitu akan membeli juga produk Anda.
Semakin banyak data, maka Lookalike Audience Anda akan semakin tajam dalam menarget
calon pembeli untuk Anda.
Kemiripan ini dapat diatur : 1% berbeda dengan custom audience Anda (99% mirip), 5%,
10%, … Semakin besar persen, maka semakin tidak mirip lookalike audience Anda.
Lakukan peningkatan persentase perbedaan jika lookalike audience Anda terlalu sedikit
jangkauannya.
2 . KENALI TUJUAN ANDA BERIKLAN (Campaign Objective)
Ada tiga kelompok besar objective / tujuan beriklan di Facebook :
1. Awareness (kesadaran) : brand awareness dan reach
2. Consideration (pertimbangan) : traffic, engangement, app installs, video views, Lead
generation dan messages
3. Conversion (konversi penjualan) : conversions, catalog, dan store visit
Jika Anda melakukan iklan engangement (PPE / Interaksi) ya jangan berharap Anda akan
dengan cepat menemukan pembeli.
Iklan jenis ini akan lebih banyak ditampilkan ke orang-orang yang suka / sering melakukan
interaksi (like, comment, dan share).
Jadi jangan kaget jika like,comment, share banyak, budget habis, penjualan sedikit ya.
Karena setiap jenis iklan itu bagus, jika tujuannya memang tepat.
Jika penjualan adalah tujuan Anda maka iklan jenis conversion lebih tepat, tapi jangan heran
kalau pemirsa / audience Anda sedikit, budget tidak habis-habis, karena orang-orang yang
suka beli dari Facebook memang tidak sebanyak orang-orang yang suka berinteraksi.
3 . Semuanya adalah untuk kepuasan dan keinginan TARGET MARKET, bukan kepuasan dan
keinginan ANDA
Di Facebook bukan kepuasan dan keinginan Anda yang penting.
Anda harus melupakan ego Anda.
Keinginan dan kepuasan TARGET MARKET yang terpenting.
Jika produk Anda tidak laku dan tidak disukai target market Anda di Facebook,
Ya, stoplah memaksakan diri berusaha menjual produk itu, carilah apa yang mereka sukai dan butuhkan.
Atau cari target market baru yang mungkin bisa lebih cocok dengan produk Anda.
Carilah konten-konten yang disukai target market Anda untuk membangun relasi.
Seringlah sharing-sharing hal-hal yang penting dan bermanfaat untuk target market Anda.
4 . Tidak Ada yang namanya BONCOS, yang ada adalah Anda membeli data.
Pelajari cara baca data yang benar. JANGAN PERNAH BERASUMSI, COBA dulu, dan percaya data.
Jika ada pertanyaan : “Kepada siapa saya harus menjual Buku Bisnis? “
Apa jawaban Anda ?
Mungkin jawaban Anda adalah sebagai berikut, orang yang menyukai Merry Riana, Tung Desem Waringin, Komunitas Enterpreneur X, Majalah Bisnis Y, dan sebagainya …
Ya, ada jutaan ide yang mungkin bisa mewakili / menggambarkan “Orang yang akan membeli BUKU BISNIS”
Tapi jika Anda tanya Saya, jawabannya mungkin menyebalkan, Ha ha ha.
” YA, TES SAJA DULU …”
Saya pernah menanyakan hal yang sama kepada mentor saya.
Dan kalimat itu juga yang saya dengar.
Jadi, ya bersiaplah trial, karena tidak ada yang pasti di sini. Trial lalu baca data reportnya…
Data itu Anda beli dengan uang karena Facebook Ads adalah paid traffic (berbayar).
Jadi ya Anda harus memiliki budget khusus untuk Facebook Ads.
Data ini adalah investasi Anda, yang baru setelah Anda olah dengan cara yang tepat akan memberikan hasil yang berlipat-lipat
5 . Facebook BERPERANG untuk YANG BAYAR
Semakin besar budget Anda, data Anda akan semakin banyak dan cepat, hasil trial Anda semakin meyakinkan.
Keputusan yang Anda ambil juga akan semakin tepat.
Semakin besar budget harian Anda, jangkauan audience / pemirsa iklan Anda akan semakin besar.
Semakin besar bid (uang yang bersedia Anda bayar, untuk satu action dalam Facebook Ads, misalnya saat lelang memasang iklan dengan manual bid), maka iklan Anda akan lebih diprioritaskan Facebook .
Iklan Anda akan lebih sering ditampilkan daripada orang yang membidik audience yang sama namun dengan bid yang lebih rendah.
Jadi Anda harus siap kehilangan uang besar , untuk mendapatkan uang yang jauuuh lebih besar.
Cara Anda mendapatkan 1 Milyar akan berbeda dengan cara Anda memperoleh 1 Juta.
Anda harus ingat bahwa Anda tidak bisa menangkap ikan paus dengan sebatang alat pemancing dan seekor cacing.
6 . Facebook bukan satu-satunya cara berjualan atau sumber traffic
Tidak semua barang akan cocok dijual di Facebook.
Facebook cocok untuk barang-barang yang memicu impulsif buying, berpenampilan unik dan menarik secara visual.
Sifat berjualan di Facebook Ads adalah menciptakan pasar.
Jika Anda punya barang / jasa yang spesifik dan mungkin tidak menarik secara visual, ya penjualannya mungkin tidak akan sebanyak jika Anda beriklan di Google Ads misalnya.
Google punya sifat memenuhi keinginan pasar, menyediakan permintaan karena fungsinya sebagai mesin pencari.
Orang yang mencari barang atau solusi lewat google biasanya sudah tahu apa yang diinginkannya (keyword / kata kuncinya).
Jadi walaupun produk / jasa Anda mahal, bentuknya tidak menarik, karena produk Anda dibutuhkan sebagai solusi, yaa bisa ada penjualan.
Atau bisa jadi produk Anda lebih tepat kalau dijual secara offline, harus lihat langsung.
Seperti : sembako, buah-buahan, ikan segar, ayam /daging segar, semen, pasir, bahan bangunan (batu, pasir, kerikil) dan sebagainya.
jadi ya memang Facebook bukan satu-satunya jalan untuk jualan.
Itulah beberapa hal yang harus Anda hadapi di dunia Facebook Ads. Siapkan mental Anda.
“I’ve missed more than 9000 shots in my career. I’ve lost almost 300 games. 26 times, I’ve been trusted to take the game winning shot and missed. I’ve failed over and over and over again in my life. And that is why I succeed. “
(Michael Jordan; 6× NBA champion (1991–1993, 1996–1998)
6× NBA Finals MVP (1991–1993, 1996–1998) ;
5× NBA Most Valuable Player (1988, 1991, 1992, 1996, 1998), )
Itu Michael Jordan, lalu bagaimana dengan Anda ???