Dalam artikel ini, saya ingin berbagi mengenai berbagai metode yang biasa dilakukan untuk melakukan jualan dropship.
Secara konsep jualan dropship adalah sebuah metode berjualan dengan menempatkan diri Anda sebagai perantara antara supplier dan konsumen. Anda menjualkan barang-barang milik supplier kepada konsumen melalui toko Anda.
Di sini Anda bisa dikatakan hanya memajang foto barang-barang supplier Anda dan mendatangkan traffic / keramaian / calon customer ke toko Anda.
Traffic bisa didatangkan dengan berbagai cara, tapi secara garis besar kita bisa membaginya menjadi dua, traffic gratis dan traffic berbayar.
Alasan utama mengapa kami merekmendasikan agar Anda mengawali bisnis online Anda menjadi seorang dropshipper adalah karena untuk menjadi dropshipper Anda dapat memulai berjualan tanpa modal.
Namun jika Anda mempunyai sedikit modal tidak ada salahnya juga Anda memulai berjualan online sebagai seorang Reseller.
Apa itu Reseller ?
Reseller adalah sistem penjualan dengan cara membeli barang dari supplier, produsen, atau grosir dalam jumlah yang agak banyak untuk mendapatkan harga yang spesial (lebih rendah dari dropshipper atau customer biasa) lalu menjualnya kembali kepada calon customer dengan harga yang lebih tinggi, baik secara online maupun offline.
Jadi konsepnya seperti ini :
1. Supplier X menjual barang A dengan harga 10 ribu rupiah.
2. Anda lalu membuat ”Toko A Super” yang menjual barang A.
3. Anda membeli barang dari supplier X dalam jumlah banyak untuk mendapat diskon sebesar 2 ribu rupiah per barang. Jadi harga modalnya sekarang 10-2 ribu = 8 ribu rupiah per barang.
4. Supplier X mengirim barang ke “Toko A Super” milik Anda. Barang dengan jumlah banyak itu kini menjadi stok milik toko Anda.
5. Anda lalu mulai berjualan barang A di “Toko A Super” dengan harga (10 ribu rupiah + profit).
6. Seorang customer B memesan barang A dari toko Anda dan mentransfer sejumlah uang untuk membeli barang A tersebut (10 ribu rupiah + profit) ke rekening Anda.
7. Anda mengkonfirmasi penerimaan uang transfer dari customer B.
8. “Toko A Super” milik Anda lalu mengirim barang A tersebut ke customer B.
9. Anda mendapatkan penghasilan dari profit penjualan dropship barang A sebesar profit + 2 ribu rupiah. Anda mendapat keuntungan tambahan 2 ribu rupiah setiap penjualan barang.
Mengapa Harus Reseller ?
Keuntungan menjadi seorang reseller :
Memiliki kendali terhadap stok
Mendapat harga spesial karena melakukan pembelian dalam jumlah yang besar (tidak harus pada hari yang sama).
Potensi keuntungan lebih besar
Jika sudah menjadi reseller besar dan melakukan banyak pengiriman, bisa mendapatkan potongan ongkir dari jasa ekspedisi, yang artinya mendapat keuntungan tambahan dari selisih ongkir.
Sedangkan kekurangan menjadi Reseller adalah :
Harus memiliki gudang untuk meletakkan stok.
Harus memiliki manajemen stok.
Membutuhkan modal untuk melakukan stok barang.
Pengiriman dan packing diurus oleh Anda sendiri.
Untuk langkah-langkah selanjutnya kurang lebih sama dengan dropship. Oleh karena itu, tunggu ya update selanjutnya dari Kami.
Dalam artikel Saya sebelumnya yang berjudul, “MENGAPA HARUS DROPSHIPPING” saya sudah menjelaskan alasan mengapa Anda perlu mempertimbangkan model bisnis ini. Dalam artikel tersebut saya juga sudah menjelaskan BAGAIMANA alur kerja seorang DROPSHIPPER dalam melayani sebuah order dari pelanggan.
Artikel ini akan menjelaskan langkah demi langkah strategi yang harus Anda lakukan untuk menjadi seorang DROPSHIPPER SUKSES.
Sebelum ke strategi mari kita lihat lagi tahapan model penjualan bisnis dropshipping. 9 LANGKAH model penjualan bisnis dropshipping satu produk adalah sebagai berikut, misalkan :